Sisi Penting dari Komitmen

“Halo Kak, aku bingung selama ini aku gak pernah bisa mempertahankan suatu hubungan, hubungan apa pun itu statusnya.” -RS, wanita 21 Tahun.

Kurangnya komitmen mungkin jadi salah satu hal yang tepat dalam menggambarkan permasalahan yang terjadi seperti curhatan di atas. Namun, kamu tahu gak, sih, apa itu komitmen? Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke V, komitmen memiliki arti suatu ketertarikan atau perjanjian untuk melakukan sesuatu hal. Jika dikerucutkan kembali, komitmen memiliki makna suatu ketertarikan yang berujung pada sebuah keputusan dan perjanjian seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan suatu hal. Kebanyakan orang mengenal kata ‘komitmen’ dalam suatu hubungan percintaan maupun persahabatan. Namun, ternyata istilah komitmen memiliki jangkauan yang lebih luas dari hanya sekadar hubungan percintaan dan persahabatan, yaitu komitmen dalam beribadah, berorganisasi, pekerjaan, bahkan aktivitas harian kita pun juga tidak luput dari komitmen. 

Wah, kalau dilihat sekilas, tampaknya komitmen punya peran yang cukup besar dalam proses kita berkembang menjadi manusia yang lebih baik lagi. Memang apa, sih pentingnya komitmen? Salah satu aspek yang dilihat orang lain dalam menilai dirimu, sekaligus salah satu cara untuk mengembangkan diri ialah komitmen itu sendiri. Misalnya saja, kamu bekerja dalam sebuah perusahaan dan mampu berkomitmen untuk bergabung di dalamnya. Maka, pekerjaan pun dapat kamu selesaikan dengan cukup baik. Nah, dari hal tersebut, bos mu menilai dirimu sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap komitmen dan secara tidak langsung pun, kamu dapat mulai berproses menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. 

“Tapi, Kak, aku belum tahu caranya agar bisa berkomitmen.” Eits, tenang aja, di sini kita akan belajar sama-sama Yuk, kita cari tahu!

  1. Pahami tujuanmu 

Sebelum kamu mulai berkomitmen, kamu harus benar-benar memahami terlebih dahulu tujuanmu melakukan hal tersebut. Contohnya dalam pekerjaan, kamu ingin mendirikan sebuah restoran yang kamu kelola sendiri, maka kamu harus mencoba berkomitmen untuk merintisnya dari awal dan menghadapi segala rintangannya. 

  1. Pahami konsekuensinya

Setelah memahami tujuanmu, mulailah  menguraikan kira-kira konsekuensi apa saja yang akan kamu hadapi dan harus kamu terima atas pilihan yang telah dibuat. Contohnya, saat kamu mulai merintis sebuah restoran, kamu harus siap menghadapi saat-saat dimana restoranmu sepi, sehingga mengakibatkan  pemasukan menurun, serta  saat restoran ramai yang tentunya akan berdampak pada  terpotongnya waktu luangmu. Jika berbicara tentang hubungan percintaan, konsekuensinya kamu diharapkan dapat saling memahami kekurangan dan kelebihan pasanganmu, sehingga apabila  terjadi perbedaan pendapat kamu dapat menyelesaikannya dengan kepala dingin.

  1. Buat rencana jangka pendek dan panjang

Karena berkomitmen butuh tujuan, maka tidak mungkin kita melakukan aktivitas yang monoton secara berkelanjutan. Tentunya kita butuh sebuah rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk dapat berkembang dari sebelumnya. Contohnya dalam hal pekerjaan, kita membuat rencana untuk mendaftar magang, atau volunteer sebagai langkah awal agar mendapat pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi kita. Sementara itu, dalam urusan hubungan,  biasanya, pasangan yang sudah berkomitmen akan mulai menyamakan sudut pandang dan menabung agar dapat segera melangkah ke jenjang yang lebih serius. Ketika sudah berkeluarga, biasanya mereka akan merencanakan pendidikan untuk anak-anaknya dan menabung untuk keperluan kedepannya. 

  1. Mengevaluasi dan mengingat tujuan awal

Setelah kamu mencoba langkah-langkah sebelumnya, alangkah lebih baik kamu mengevaluasinya secara bertahap. Hal ini bertujuan agar langkah-langkah yang kamu lakukan tidak berbelok jauh dari rencanamu di awal dan mengakibatkan sebuah penyesalan. Selain itu, tetap ingatlah tujuan awalmu dan jika ingin mengubah, maka cobalah  beranikan dirimu untuk memulainya dari awal. 

Nah, itu merupakan langkah-langkah yang dapat kamu coba untuk belajar berkomitmen. Hal itu memang butuh proses. Oleh karena itu, kamu perlu komitmen untuk mempelajarinya, agar kamu terbiasa dan dapat meng-upgrade dirimu menjadi lebih baik lagi. So, jangan berhenti untuk belajar!   

Penulis : Olivia Sekar Ningrum 

Referensi :

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke V

https://www.lovequestcoaching.com/blog/2019/1/29/how-committed-are-you-to-yourself-5-ways-to-increase-personal-commitment-in-life

https://www.sonora.id/read/421878281/seberapa-penting-sebuah-komitmen-dalam-strategi-meraih-kesuksesan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?