Find A Light in A Darkness [Part 1]

“4 tahun yang lalu, saya ingat persis saat itu saya ingin bunuh diri.” – MKI, Wanita, 18 Tahun

“Saya merasa berat dan ingin menghilang dari dunia. Saya merasa tidak berguna, apalagi di mata ibu saya. Akibatnya, saya memiliki pemikiran untuk bunuh diri.” -DKS, Wanita,18 Tahun

“Merasa capek dan tidak berguna di mata orangtua hingga berpikir untuk mengakhiri hidup.” -AH, Wanita, 19 Tahun

Bagi sebagian orang, saat merasa bahwa kehidupan tidak sedang berpihak padanya, ketika menilai diri sebagai sebuah beban bagi orang lain, atau saat tidak melihat ada harapan lagi untuk menjalani hidup, pemikiran untuk mengakhiri hidup muncul. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa teman yang bercerita di laman Curhat kami.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi sampai sebagian orang dapat memiliki keinginan untuk bunuh diri. Namun, seringkali, pemikiran untuk mengakhiri hidup ini muncul dikarenakan kumpulan dari banyak permasalahan yang dipendam di dalam diri. Pemikiran ini tidak datang tanpa alasan, pasti ada hal yang menumpuk yang membuat mereka tidak sanggup lagi menopangnya sendirian. Lalu merasa tidak berdaya atau disebut juga hopeless. Fenomena hopeless dinamakan hoplessness, salah satu dari banyak faktor yang membuat seseorang berpikir untuk mengakhiri hidup.

Hoplessness (ketidakberdayaan) bisa digambarkan seperti (1) ketika seseorang merasa hasil yang ia dapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi dan (2)  bahwa ia tidak dapat mengubah situasi tersebut (Kring, Johnson, Davison, Neale, 2014). Pandangan ini membawa seseorang berpikir bahwa ia tidak dapat melakukan apapun untuk memperbaiki masalahnya atau melewati kejadian buruk di dalam hidupnya. Tidak hanya itu, bisa saja seseorang juga mengembangkan rumination, yakni mengingat terus-menerus kejadian yang membuatnya sedih di dalam hidup (Kring, Johnson, Davison, Neale, 2014). Sehingga, sulit bagi orang tersebut untuk melihat adanya harapan hidup dan kebahagiaan. Dengan begitu, pemikiran untuk mengakhiri hidup muncul.

Apa yang dapat kamu lakukan bila memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup ya? Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

  1. Tahan Dirimu

Walaupun kamu sedang merasa berada di titik terendah dalam hidupmu, berilah jeda waktu antara pikiran dan tindakanmu. Misalnya, kamu bisa untuk mengatakan, “Oke, aku berjanji tidak akan melakukan apapun selama 24 jam.” Kamu bisa memperpanjangnya hingga satu minggu. 

Tidak perlu tergesa-gesa melakukan apa yang kamu pikirkan karena tidak ada yang memintamu untuk segera melakukan apa yang kamu pikirkan. Karena pikiran dan tindakan merupakan dua hal yang berbeda, maka tunggu. Berilah waktu untuk dirimu sendiri. Tahan dirimu.

  1. Hindari Meminum Obat-obatan atau Alkohol

Meminum obat-obatan tidak sesuai resep dokter atau meminum alkohol dapat memperparah pikiranmu untuk mengakhiri hidup. Jadi, lebih baik jauhi kedua hal ini.

  1. Buatlah Rumahmu Jadi Tempat yang Aman

Jauhkan dirimu dari benda-benda tajam yang dapat kamu gunakan untuk melukai dirimu. Jika kamu tidak dapat menjauhkannya, kamu bisa pergi ke tempat yang menurutmu aman, tentunya, tempat yang jauh dari benda tajam. Bila kamu memiliki obat untuk diminum, seperti anti-depresan, berikan obat-obatan tersebut pada orang yang kamu percaya sehingga apabila kamu sedang membutuhkannya, kamu dapat meminumnya sesuai dengan dosis. Buatlah dirimu aman.

  1. Berbagilah Apa yang Kamu Rasakan dan Pikirkan dengan Orang yang Kamu Percaya

Temukan seseorang yang kamu percayai dan beritahu mereka bagaimana perasaanmu dan apa yang kamu pikirkan saat ini. Jangan biarkan rasa takut atau menghalangi kamu untuk mencari bantuan. Bila orang pertama yang kamu hubungi tidak mengerti apa yang sedang kamu utarakan, cobalah cari orang lain untuk kamu ajak berbagi. Berbagi dengan orang lain dapat membantumu untuk melepaskan tekanan yang kamu tumpuk. Mereka juga dapat membantumu menemukan solusi atau memberikan pandangan yang berbeda. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri 🙂

  1. Berusahalah untuk Melihat Harapan

Memang sepertinya akan sulit untuk melihat harapan. Namun, kamu bisa memperhatikan makhluk hidup di sekelilingmu, seperti tanaman atau hewan yang lewat. Selama kamu menahan diri untuk tidak melakukan apapun, cobalah untuk melihat hal kecil di sekelilingmu. Temukanlah harapan di sana.

Memang, terkadang rasanya begitu kecewa terhadap diri sendiri atau pun keadaan dan merasa tidak mampu untuk menghadapinya. Namun, sesungguhnya, kita diberi kemampuan untuk melewati kejadian buruk yang menimpa. Memang tidak mudah, tapi perlahan kita bisa bangkit. Mengakhiri hidup bukanlah jalan yang terbaik. Suatu saat nanti, kamu akan bangga terhadap dirimu karena telah mampu bertahan dan berusaha keluar dari pemikiran untuk mengakhiri hidup. Teruslah berusaha, temukanlah harapan.

Di artikel selanjutnya, kamu akan temukan bagaimana caranya menghadapi dirimu di saat kamu sedang terpuruk. Tunggu artikel berikutnya, ya!

Resources:

HelpGuide. 2020. Retrieved from: 

Samaritans. Retrieved from:

https://www.samaritans.org/how-we-can-help/if-youre-having-difficult-time/i-want-kill-myself/

Penulis: Sekar Aulia Winesa

1 thought on “Find A Light in A Darkness [Part 1]”

  1. Pingback: Find A Light in A Darkness [Part 2] - Mental Healing

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?