KECEWA KARENA IDOLA, WAJARKAH?

Rasanya kita deket banget, ya, dengan idola kita? Entah itu penyanyi favorit, aktor atau aktris, youtuber, ataupun influencer. Melalui karya-karya mereka, kita rasanya jadi dekat dan memiliki hubungan khusus dengan mereka. Kemudian, ketika mereka tersandung skandal tertentu, kita juga merasa khawatir, ikut sedih. Bahkan, kita pun bisa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh sang idola.

Kenapa hal itu bisa terjadi, ya?

Apa yang kamu rasakan mengenai idolamu adalah hal yang nyata, walau kamu tidak benar-benar saling mengenal satu sama lain. Hal ini bisa terjadi karena adanya interaksi parasosial. Apakah yang dimaksud dengan interaksi parasosial?

Interaksi parasosial adalah hubungan yang berkembang antara diri dan publik figur. Misalnya, ketika idolamu melakukan live instagram, mengadakan konser, membuat vlog atau konten youtube, muncul di berbagai variety show, kamu menjalin interaksi parasosial dengan mereka. Kamu akhirnya menjalin hubungan yang erat dengan idola karena mereka memberikanmu konten-konten yang membuatmu merasa memiliki hubungan yang berlangsung secara terus-menerus, dan kemudian, mereka menjadi bagian dari kehidupanmu. Karena menjadi bagian dari hidupmu, kamu jadi mengembangkan persepsi bahwa hubunganmu dengan idola merupakan hubungan yang spesial, sama seperti hubungan interpersonal lainnya. Selain itu, semakin banyak informasi mengenai kehidupan pribadi sang selebriti, semakin terasa nyata hubungan yang terjalin. 

Belajar dari beberapa kasus artis yang terkena skandal, mungkin tidak sedikit di antara kita jadi merasa kecewa. Ketika kamu kira apa yang para selebriti tampilkan di depan kamera adalah sosoknya yang sebenarnya, namun ternyata dibalik semua itu, sifatnya bertolak belakang, tentu saja ada rasa terkejut yang hadir.

Tidak apa, wajar saja kamu merasa demikian. Karena sebenarnya, hubungan yang kamu jalin dengan para idola ini memang terasa bermakna, kamu merasa terkoneksi dengan mereka, dan merasa mereka adalah bagian dari hidupmu.

Apa yang dapat dilakukan ketika kecewa dengan idola?

  1. Tidak masalah bila kamu merasa terkejut, seakan tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh idolamu. Tahap ini merupakan tahap awal yang lumrah dalam mencoba menerima suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
  2. Apabila merasa marah, kamu bisa katakan kepada dirimu, “tidak apa untuk merasa marah, hal yang wajar bila aku marah. Aku merasa terikat dengan idolaku dan aku marah karena (sebutkan alasanmu).” Perasaan emosi yang kamu rasakan, biarlah ia ada. Memang rasanya campur aduk, namun mencoba untuk menerima emosi tersebut dengan apa adanya akan membantumu bangkit perlahan.
  3. Berikanlah waktu untuk dirimu memahami apa yang sedang terjadi. Pahamilah situasi yang sedang kamu hadapi secara pelan-pelan. Kamu bisa bertanya, “sebenarnya apa yang terjadi?”, “apa yang dilakukan oleh idolaku sampai membuatku kecewa?” Dengan begitu, kamu akan lebih paham apa yang dapat kamu lakukan selanjutnya.
  4. Jika merasa tidak mampu menanggung rasa kecewa sendirian, berbagilah dengan teman atau orang kepercayaanmu. Ceritakan apa yang sedang kamu rasakan. Bercerita akan meringankan bebanmu.
  5. Istirahatlah sejenak dari hal-hal yang berhubungan dengan idolamu. Mungkin kamu bisa melakukan hobimu atau berolahraga untuk menaikkan mood-mu.
  6. Tulislah surat kepada idolamu mengenai apa yang kamu rasakan. Kamu bisa menuliskannya dengan detail apa yang membuatmu kecewa, bagaimana ia bisa sangat bermakna bagimu, apa yang kamu harapkan darinya, dan bagaimana keputusanmu selanjutnya, apakah akan terus menjadi fans-nya atau beristirahat sejenak.

Ada banyak memori yang diberikan oleh idolamu kepada dirimu. Mungkin mereka membantumu bangkit dari kejadian yang tidak menyenangkan, mungkin mereka membuatmu tertawa di saat kamu ingin istirahat dan mengisi waktumu dengan hal-hal yang membuatmu bahagia, mungkin mereka memiliki suara yang merdu hingga membantumu untuk tertidur nyenyak, dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan dirimu. 

Amat wajar bila merasa begitu kecewa saat apa yang tidak diharapkan terjadi pada sang idola. Istirahat sejenak, berikanlah waktu dirimu untuk pulih. 

Penulis: Sekar Aulia Winesa

Referensi:

Aytulun, G., & Sunai, A. B. (2020). Parasocial interaction with media characters. Psikiyatride Guncel Yaklasimlar, 12(4), 494-506. doi:http://dx.doi.org/10.18863/pgy.688117 

Rasmussen, L. (2018). Parasocial interaction in the digital age: An examination of relationship building and the effectiveness of YouTube celebrities. The Journal of Social Media in Society, 7(1), 280-294.

https://thejsms.org/index.php/JSMS/article/view/364

Rebecca B. Rubin & Michael P. McHugh (1987) Development of parasocial interaction relationships, Journal of Broadcasting & Electronic Media, 31:3, 279-292, DOI: 10.1080/08838158709386664 

Rubin, R. B., & McHugh, M. P. (1987). Development of parasocial interaction relationships. Journal of Broadcasting & Electronic Media, 31(3), 279–292. doi:10.1080/08838158709386664 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?