Tanamkan Body Positivity, Yuk!

“.. Aku maunya bersyukur sama tubuhku ini tapi ada aja orang lain yang bikin makin insecure. Mau love myself tapi denger omongan orang jadi bikin hate myself. “ – NMD, wanita, 20 tahun

“…Saya merasa tidak bisa membahagiakan diri saya sendiri dan sering merasa kecewa saat melihat keadaan wajah dan tubuh yang semakin memburuk (hitam, bopeng,jerawat,dll)” – L, Wanita 18 Tahun

Hayo, siapa di sini yang sering merasa insecure sama tubuh sendiri? Kebanyakan orang, terutama wanita, pernah merasa tidak percaya diri karena bentuk tubuh atau wajah yang mereka rasa tidak sesuai dengan “standar ideal”. Hmm, sebenarnya standar siapa dan apakah ada yang menetapkan? Apakah cantik dan tampan itu harus memenuhi standar orang-orang? 

Sebetulnya tidak ada yang namanya standar cantik atau tampan ya, karena hal itu relatif dan subjektif. Terlebih lagi, cantik atau tampan itu bukan hanya dinilai dari fisik saja, tetapi juga dari kepribadian, sifat, pola pikir, perasaan, dan sebagainya. Jika kita terlalu berlebihan dalam menilai buruk atau terlalu keras dalam memperlakukan tubuh kita, maka tidak akan baik bagi kesehatan mental. Kita perlu menanamkan body positivity, sehingga kita dapat merasa nyaman bagaimanapun bentuk tubuh kita. Lalu, apa sih body positivity itu?

Body positivity adalah pola pikir bahwa setiap manusia, termasuk dirinya, berhak untuk memiliki pandangan positif terhadap tubuhnya sendiri, terlepas dari pandangan dan nilai masyarakat terhadap budaya atau tren tubuh ideal. Body positivity adalah ketika kita menanamkan pola pikir bahwa kita menerima, merasa bagus, dan bersyukur atas bagaimana bentuk dan keadaan tubuh kita sendiri. Meskipun ada kemungkinan perubahan seperti penuaan, kehamilan, kecelakaan, dan sebagainya, ketika seseorang memiliki body positivity, maka mereka akan tetap menerimanya. Berikut poin-poin penting mengenai body positivity, yaitu:

  1. Mengapresiasi tubuh dengan semua ketidaksempurnaannya
  2. Merasa percaya diri dengan tubuh sendiri
  3. Mencintai diri sendiri
  4. Menerima bentuk dan ukuran tubuh

Konsep body positivity ini memiliki maksud untuk mengelola pandangan kita terhadap citra tubuh yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan bagaimana memperlakukan diri kita. Memiliki citra tubuh yang sehat akan berperan dalam bagaimana kita menerima penampilan dan menilai harga diri kita. Ada beberapa bahaya apabila kita memiliki pandangan buruk mengenai tubuh kita, diantaranya:

  1. Mengalami depresi. Ketika kita merasa tidak puas dengan tubuh, maka dapat berperan dalam tingkat depresi.
  2. Memiliki harga diri yang rendah.
  3. Mengalami gangguan makan.

Ketika kamu merasa cemas dan berpandangan negatif terhadap tubuh dan penampilan, hal yang dapat kamu lakukan bukan menutupi perasaanmu dengan pesan-pesan positif mengenai kecantikan atau memaksa dirimu untuk bersikap positif mengenai tubuhmu. Hal yang dapat kamu lakukan adalah berusaha untuk mengganti pola pikir negatif dengan yang lebih realistis. Contohnya ketika kamu cemas karena kamu merasa bertubuh besar, kamu dapat mengganti pikiran negatifmu itu dengan menyadari bahwa mungkin ukuran tubuh adalah keturunan atau memang perlu banyak makan karena pekerjaan yang aktif dan berat. Dengan begitu, maka kamu akan merasa lebih baik mengenai tubuhmu dan tidak terobsesi dengan mengejar “kesempurnaan”, sehingga tidak mengganggu kesehatan mentalmu.

“Ada gak sih tips-tips untuk menerapkan body positivity?”. Tenang saja, mentalhealing.id akan memberikanmu tips sederhana untuk memulai body positivity. Check this out!

  1. Sadari bahwa semua orang memiliki berbagai macam bentuk tubuh dan ukuran. Berhenti untuk mengikuti standar ideal masyarakat.
  2. Terapkan positive self-talk pada diri sendiri mengenai tubuhmu, misalnya “rambut, kamu keriting tidak banyak yang punya, aku berbeda dan aku bangga!”
  3. Ubah rasa takutmu menjadi rasa syukur karena tubuhmu sudah membantumu untuk menjalani hari-hari.
  4. Aturlah tujuan pola hidup sehatmu memang untuk kesehatan, bukan untuk ukuran atau bentuk tertentu.
  5. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan tanpa terhalang pikiran mengenai tubuhmu.

Tapi ingat ya, ketika kamu sudah menanamkan body positivity bukan berarti kamu jadi tak menjaga makan, berpola hidup tidak sehat, atau berlebihan dalam memperlakukan tubuh (olahraga terlalu berat, diet ketat, dsb), yang kamu pikir merupakan aksi dalam body positivity. Body positivity membawamu pada penerimaan dan kepercayaan diri yang tetap memikirkan pola dan aksi hidup sehat, sehingga kamu memiliki hubungan yang sehat dan realistis dengan tubuhmu sendiri.

Referensi:

https://www.verywellmind.com/what-is-body-positivity-4773402

Penulis: Faradesyta Dhehantara

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?