Age Gap Relationship: Is It Worth It?

silhouette of two person sitting on chair near tree

Belakangan ini publik ramai memperbincangkan video yang dirilis oleh Taylor Swift pada 12 November 2021 kemarin. Video tersebut berceritakan tentang hubungan dengan perbedaan usia yang cukup jauh yang dijalin oleh dirinya dan Jake. Akan tetapi, hubungan tersebut harus kandas karena perbedaan usia tersebut.

Memangnya menjalin hubungan dengan seseorang yang usianya terpaut jauh dari kita sesulit itu? Apakah hubungan tidak akan bertahan lama jika usia antar pasangan berbeda jauh? Apakah teman Healing pernah mengalaminya secara langsung?

“Sebenarnya, apa itu age gap relationship?”

Age gap relationship atau hubungan romantis antara pasangan dengan usia berbeda merupakan fenomena yang tidak asing tapi tidak pula secara terus terang diterima. Menurut Janet Morrison, seorang seksolog, perbedaan usia yang dimaksud sekitar 10 tahun atau lebih. Mungkin teman hHealing akrab dengan sebuah kalimat populer yang menyatakan bahwa cinta tidak mengenal usia dan angka hanyalah sekadar angka. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena beberapa pasangan memang tidak mempermasalahkan usia. Tapi, dalam beberapa hubungan lainnya, usia bukan hanya perkara ‘cuma’, loh, teman hHealing. Ketika ada kesenjangan usia yang signifikan di antara pasangan, usia menjadi masalah yang menonjol, bahkan menjadi sumber konflik dalam suatu hubungan. 

“Hmm, memangnya apa aja sih dampak dari menjalin hubungan romantis dengan pasangan yang memiliki usia yang terpaut jauh?”

Dampak yang mungkin terjadi ketika seseorang berada dalam hubungan dengan jarak usia yang terpaut jauh, yaitu:

  1. Hubungan yang dijalin akan rentan untuk rusak

Menjalin hubungan dengan jarak usia yang cukup jauh bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pasangan ketika menjalin hubungan ini. Tantangan tersebut nyatanya tidak hanya berasal dari dalam hubungan itu sendiri, namun juga dapat berasal dari lingkungan sekitar. Salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan age gap relationship ini adalah adanya penilaian (judgement) negatif dari orang lain. Pada saat ini, masyarakat masih menganggap bahwa hubungan romantis yang dijalin dengan seseorang yang usianya terpaut jauh dari kita merupakan suatu hal yang tidak lazim. Masyarakat menganggap bahwa hubungan yang dijalin ini tidak berdasarkan cinta yang tulus namun lebih kepada materi atau nafsu semata. Selain itu, masyarakat juga berpandangan bahwa seseorang yang menjalin hubungan dengan pasangan yang jauh lebih muda darinya bertujuan hanya untuk memanfaatkan pasangannya saja. Akan tetapi, hal ini belum tentu dilakukan oleh semua orang yang menjalin age gap relationship, ya, teman hHealing. Adanya pandangan negatif ini nyatanya sangat berdampak bagi pasangan untuk mendapatkan restu, terutama dari orang tua maupun teman-teman mereka. Selain itu, pasangan juga akan mengalami kesulitan ketika sedang mengalami konflik karena mereka tidak memiliki support system yang memadai. Pada akhirnya, hubungan yang dijalin pun akan rentan untuk hancur.

Selain adanya pandangan negatif dari orang lain, pasangan dengan jarak usia yang jauh juga rentan memiliki perbedaan pandangan hidup dan kemampuan finansial. Pasangan yang berusia lebih tua biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak serta kemampuan finansial yang lebih baik. Hal ini selanjutnya dapat menimbulkan terjadinya ketidaksetaraan dalam hubungan berupa power gap. Adanya power gap ini menyebabkan pasangan yang berusia lebih tua merasa memiliki kontrol atas pasangannya. Apabila hal ini terus berlanjut dalam waktu yang lama, maka hubungan akan menjadi tidak sehat. 

  1. Terganggunya kesehatan mental 

Banyaknya tantangan yang harus dihadapi oleh pasangan yang menjalin age gap relationship tidak hanya berdampak buruk pada keberlangsungan hubungan itu sendiri, lho, teman Healing. Nyatanya hal ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental pasangan. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2006-2012 menunjukkan bahwa hubungan yang dijalin oleh perempuan yang lebih tua dari pasangannya berhubungan dengan meningkatnya gejala depresi yang dialami oleh pasangan. 

“Kalau sudah tertarik menjalin hubungan, apakah ada pertimbangannya?” 

Beberapa hal yang perlu dipertanyakan kepada diri sendiri sebelum menjalin hubungan jenis ini:

  1. “Apakah ini hubungan jangka pendek atau jangka panjang?” 

Kebahagiaan yang dirasakan dalam hubungan asmara jangka pendek mungkin lebih besar daripada tantangan yang mungkin datang jika berhubungan jangka panjang. Jadi, pikirkan sebijak mungkin arah hubungan nantinya.

  1. “Apakah tujuan jangka panjang antara aku dan dia itu sama?”

Hubungan jangka panjang dalam bentuk apapun lebih berhasil ketika pasangan menginginkan hal yang sama. Karena banyak tujuan hidup terkait dengan usia, pertanyaan tentang tujuan bersama bisa lebih mendesak bagi pasangan dengan perbedaan usia.

  1. “Apakah salah satu dari antara aku dan dia ada yang menginginkan anak?”

Jika teman Healing berada dalam hubungan jangka panjang dan salah satu pasangan lebih tua, diskusi terbuka tentang apakah ingin memiliki anak (biologis, adopsi, atau asuh) dapat menjadi sangat penting.

  1. “Apakah aku mendapat dukungan dari teman-teman dan keluarga untuk menjalin hubungan ini?” 

Memang benar bahwa yang menjalani kita, pemikiran orang lain bukan urusan utama dan terpenting. Namun, teman dan keluarga berperan dalam kesuksesan hubungan kita, entah setuju ataupun tidak. Secara umum, ketika hubungan kita disetujui oleh orang di sekeliling kita, mereka akan membantu mempertahankan hubungan kita. Sebaliknya, ketidaksetujuan mereka dapat disertai dengan perilaku yang membuat kita merasa lebih sulit untuk mempertahankan hubungan kita (Sprecher, 2011). Hubungan dengan jarak usia yang seringkali terkena stigma dari masyarakat, tetapi jika teman dan keluarga menyetujui, hubungan akan menjadi lebih mudah dipertahankan.

“Lantas, apakah hubungan seperti ini tidak masalah untuk diteruskan?” 

Jawabannya, bergantung pada individu yang menjalaninya. Tentu saja, hubungan dengan jarak usia jauh mungkin akan terasa menyakitkan sebab kurang mendapatkan dukungan dari orang lain. Namun, hubungan dengan rentang usia yang berbeda tetap bisa bahagia dan awet selama memiliki faktor hubungan sehat yang meliputi rasa cinta, rasa hormat, komunikasi, kepercayaan, dan tujuan bersama. 

Sumber rujukan:

DiDonato, T. (2021). How Much Does Age Matter in a Relationship?. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/meet-catch-and-keep/202104/how-much-does-age-matter-in-relationship. (Diakses 15 November 2021)

Dixon, J. (2021). Age-Gap Relationships Can Absolutely Be Healthy—So Why Do Many Meet Them With Scrutiny?. Well+Good. https://www.wellandgood.com/age-gap-relationships/. (Diakses 15 November 2021) 

Kim, J.-H., Park, E.-C., & Lee, S. G. (2015). The impact of age differences in couples on depressive symptoms: Evidence from the Korean longitudinal study of aging (2006–2012). BMC Psychiatry, 15(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12888-015-0388-y

Mann, J. (2021, September 15). When It Comes to Relationships, Is Age Really Just a Number? InStyle. https://www.instyle.com/lifestyle/hump-day/age-gap-relationships

TIMESOFINDIA.COM. (2021, March 12). Age Gap Problems In Marriage: Problems faced by married couples with huge age differences. The Times of India. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/relationships/love-sex/problems-faced-by-married-couples-with-huge-age-differences/photostory/81461354.cms

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?