Perihal Demotivasi

man on thinking pose

“Aduh, aku harus ngerjain tugasku karena tenggatnya udah dekat. Tapi, lagi ngerasa capek dan nggak mood duluan.”

Apakah teman healing pernah mendengar percakapan atau dialog serupa? Atau justru teman healing sendiri yang merasa demikian? Kalau iya, mungkin teman-teman sedang mengalami yang namanya demotivasi, lho

Demotivasi adalah penurunan motivasi atau berkurangnya keinginan untuk melakukan suatu hal atau tugas, seperti bekerja dan belajar. Alhasil, seperti yang dilansir dalam kamus American Psychology Association, demotivasi yang berwujud  citra negatif atau self-talk negatif akan menurunkan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu karena sudah merasa tidak dapat melakukannya dengan baik.

Meskipun begitu, demotivasi merupakan bagian dari hidup, yang mungkin saja terjadi pada siapapun. Jadi, teman Healing tidak perlu menyalahkan diri sendiri apabila sedang kehilangan semangat, ya! Terkadang, rehat adalah cara agar tetap sehat, kok.

Nah, beberapa hal yang mungkin menjadi pemicu demotivasi sebagai berikut:

1. Tujuan yang Dimiliki Tidak Jelas atau Salah

Ketika tujuan yang dimiliki tidak jelas, tidak akan ada juga dorongan kuat untuk melakukan hal tersebut. Begitu pula dengan tujuan yang salah. Kalau sedari awal tujuan yang dimiliki sudah salah, maka kekuatan untuk meraih sesuatu akan menjadi berkurang.

2.  Dipenuhi oleh Rasa Ketakutan dan Pembatasan Diri

Ketakutan adalah sifat alami manusia yang bertugas sebagai pelindung manusia dari hal buruk. Tapi, apa jadinya kalau terlalu takut untuk maju dan memilih terjebak pada titik tertentu dalam hidup? Tentu sangat disayangkan sekali, bukan? Padahal, ada banyak kemungkinan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah kualitas diri. Takut tidak masalah selama jangan sampai membatasi perkembangan diri, ya!

3.  Terlalu Memaksakan Diri di Luar Kapasitas

Manusia memang tempatnya ketidakpuasan. Banyak hal sudah berhasil diraih, tapi rasanya masih penuh kekurangan. Hingga terkadang, sadar ataupun tidak, kita menetapkan tujuan secara berlebihan (di luar realita). Berambisi dan berkeinginan agar semuanya sempurna memang baik, tapi perlu adanya kesadaran juga kalau manusia memiliki batasan sendiri. Bukan tujuan yang tercapai, justru  demotivasi yang akan muncul akibat terjadinya burn-out. Tidak setiap tempat perlu dilewati dengan berlari, kan?

4.  Self-Sabotage

Self-sabotage atau sabotase diri dalam bahasa Indonesia merupakan sikap  menekan diri sendiri karena merasa kurang mampu meraih sesuatu, meskipun pada kenyataannya belum tentu demikian.  Yang pasti, kamu lebih baik daripada bayanganmu.

5.  Memiliki Sifat Tidak Ingin Melakukan Apapun

Nah, faktor internal memainkan peran yang penting dalam mendorong motivasi manusia untuk berperilaku. Kalau sifat yang dimiliki sudah pemalas atau enggan melakukan sesuatu, bagaimana suatu hal dapat terselesaikan? Niat tanpa aksi tidak akan berhasil mencapai tujuan.

6.  Mengalami Gejala dalam Gangguan Kesehatan Mental

Teman Healing, terkadang demotivasi muncul sebagai symptom atau gejala suatu gangguan kesehatan mental, loh. Jadi, kalau dirasa itu sudah mengganggu diri sendiri, coba untuk menemui tenaga professional ya!

“Kalau sudah terjadi, bagaimana dong?”

Nggak perlu khawatir, teman healing! Meskipun sudah mengalami demotivasi, bukan berarti hal tersebut bersifat permanen kok. Berikut ini beberapa hal yang bisa teman healing lakukan:

1.  Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Tepat

Motivasi yang baik akan muncul ketika kita sudah memiliki tujuan jelas. Dengan tujuan tersebut, kita dapat melangkahkan diri dari posisi sebelumnya ke arah yang lebih baik.

2.  Berani Untuk Keluar dari Zona Nyaman

Zona nyaman memang aman dan menenangkan, tapi jangan terus-menerus mengurung diri sendiri, ya. Kamu tidak akan pernah tahu potensi dan kemampuan besarmu kalau tidak pernah mencoba untuk mengeksplornya. Jangan pikirkan kegagalan yang bahkan belum tentu terjadi, lebih baik fokus saja pada keberanianmu untuk mencoba!

3.  Terapkan Self-Control

Memiliki mimpi besar dan keinginan hebat memang bagus, tapi kontrol diri itu juga sangat diperlukan. Tidak semua harus dilakukan bersamaan dengan sempurna, toh, kesalahan tidak mendefinisikan kemampuanmu sepenuhnya.

4.  Persiapkan Reward

Jika kamu merasa tujuan yang ingin dicapai jelas tapi keinginan meraihnya belum ada, mungkin dengan memberikan reward bisa membuatmu termotivasi. Reward akan diberikan ketika berhasil mengerjakan suatu hal. Gunakanlah reward dengan hal yang disukai, seperti membeli buku baru, menonton film sendirian, makan atau minum yang favorit ataupun jalan-jalan.

5.  Gunakan Bantuan Professional Apabila Demotivasi Berlebihan

Terkadang demotivasi merupakan sinyal dari tubuh untuk menandakan sesuatu sedang berjalan dengan tidak baik. Jika memang  dirasa tidak nyaman, teman healing dapat segera mengkonsultasikan dengan tenaga profesional, ya, daripada berasumsi sendiri dan tidak menyelesaikan masalah.

 Jadi, apabila teman healing merasakan demotivasi, jangan khawatir, ya! Coba telisik sumbernya dan kembali bangkit untuk memenuhi mimpimu kedepannya. Juga, ingat bahwa kamu tidak pernah sendirian.

Penulis: Rayza Ilfie Azkya Ashgarie

Referensi:

Klemm, W. (2020). Eight Ways to Motivate Yourself. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/memory-medic/202005/eight-ways-motivate-yourself (Diakses pada 15 October 2021)

Buckley, D. (2021). 10 Reasons Why You’re Demotivated and How to Overcome It. Lifehack. https://www.lifehack.org/articles/productivity/10-types-demotivation-and-how-overcome-them.html. (Diakses pada 15 October 2021)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?