Mengenal “Si Sensi”

“Hai kak, aku kenapa ya tiba-tiba sedih banget dan karena masalah sedikit aku sudah ngerasa tersinggung, dan gampang banget buat nangis, aku kenapa ya kak?” – FA, wanita 20 tahun

“Aku gampang down banget contohnya tadi di sekolah aku dimarahi guru,karena masalah sepele sebenarnya, aku tau maksud guruku baik tapi aku langsung down…” SF, Wanita 17 Tahun

“Aku sangat sedih. Tidak mendapat support dari keluarga, kekurangan secara finansial dsb. Aku menjadi anak yang sangat sensitif mudah tersakiti dengan omongan orang yang tidak sesuai denganku…” VK, wanita 23 tahun

Ada beberapa orang yang mudah sekali menangis saat melihat adegan di film, terenyuh melihat sesuatu yang menakjubkan, tersinggung dengan perkataan orang, merasa bersalah pada hal tertentu, dan sebagainya. Mereka mungkin cenderung memiliki perasaan yang sensitif dan lebih sering mengurung diri atau menangis jika mengalami hal yang tidak diharapkan. Seseorang menjadi  sensitif atau mudah bereaksi karena ada sesuatu yang merangsang emosinya, oleh karena itu ia dikategorikan sebagai highly sensitive person (HSP).

Menurut Boterberg dan Warreyn dalam artikel situs Verywell Mind, highly sensitive person atau orang dengan sensitivitas tinggi adalah istilah untuk menggambarkan individu yang memiliki kepekaan tinggi pada sistem saraf pusat terhadap rangsangan fisik, emosional, atau sosial. Jadi, orang yang sensitif tidak hanya terlihat dari bagaimana ia bereaksi terhadap perkataan orang saja, namun juga terlihat dari rangsangan fisik dan emosional. Sensitif bukan merupakan penyakit mental, melainkan suatu bagian yang membentuk kepribadian seseorang, yang mana kadar sensitivitas individu satu dengan yang lain berbeda-beda. Ketika kamu merasa bereaksi berlebihan terhadap suatu komentar, mudah terpancing secara fisik dan emosional, dan memiliki perasaan yang kuat dan kompleks, kemungkinan kamu adalah orang dengan sensitivitas yang tinggi.

Banyak yang menganggap bahwa orang yang sensitif itu berlebihan, “terlalu sensitif”, atau bahasa umumnya “sensi”. Padahal, orang yang sensitif memiliki empati yang tinggi serta lebih peka terhadap suasana hati orang lain. Apabila orang yang sensitif menyadari bahwa mereka sensitif, maka mereka akan lebih mudah untuk menemukan cara dalam mengatasi stres yang sering dihadapi. Namun, orang yang sensitif juga lebih rentan terhadap perasaan negatif, rasa malu, dan stres (Benham, 2006). Penyebab kepribadian sensitif ini dapat dari gen bawaan, lingkungan, maupun kombinasi dari keduanya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang yang sensitif tidak hanya terlihat dari bagaimana seseorang merespon komentar atau perkataan orang. Nah, untuk lebih memahaminya, berikut ini mentalhealing.id merangkum karakteristik seseorang dengan sensitivitas tinggi:

  1. Menghindari film, acara TV, atau hal-hal yang berbau kekerasan karena mereka akan merasa tidak nyaman dan terganggu.
  2. Mudah tersentuh dengan keindahan, baik yang dicurahkan dalam bentuk seni, alam, jiwa, atau cerita yang bagus.
  3. Merasa kewalahan dengan rangsangan sensoris yang berlebihan, misalnya cahaya yang terlalu terang, suara yang berisik, pakaian yang tidak nyaman, dan lain sebagainya.
  4. Merasa perlu memiliki waktu untuk istirahat, terutama ketika melewati hari-hari yang berat.
  5. Memiliki kekayaan batin yang kompleks, pemikiran yang dalam, dan perasaan yang kuat.

Sudah tahu kan, ternyata orang yang sensitif tidak hanya peka terhadap perkataan orang, namun juga banyak ciri lainnya. Lalu, bagaimana ya hidup sebagai seseorang dengan sensitivitas yang tinggi? Nah, selanjutnya mentalhealing.id akan membahas dampak kepribadian sensitif pada kehidupan sehari-hari. Let’s go!

  1. Kemungkinan akan menghindari situasi yang membuatnya kewalahan

Orang yang sensitif kemungkinan akan lebih menghindari situasi yang membuatnya kewalahan dan membuat dirinya tegang, seperti suatu kekerasan, atau konflik. Hal-hal tersebut dapat membuatnya terpengaruh, sehingga mereka lebih memilih untuk menghindarinya.

  1. Kemungkinan untuk mudah tersentuh dengan keindahan dan emosionalitas

Jika orang yang sensitif melihat keindahan, mereka akan mudah tersentuh dan terenyuh. Misalnya, mereka akan menangis saat menonton iklan TV yang menyentuh dan menghangatkan hati. Mereka juga akan dapat berempati terhadap perasaan orang lain, baik negatif maupun positif.

  1. Kemungkinan memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain

Orang yang sensitif kemungkinan memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain karena mereka lebih peduli dan paham dengan perasaan orang lain. Mereka cenderung menjalin ikatan yang mendalam dengan orang yang cocok dengan mereka.

  1. Kemungkinan untuk lebih bersyukur dengan apa yang dimiliki

Orang yang sensitif akan lebih mudah bersyukur dengan kehidupan yang berjalan sekarang. Walaupun mereka memiliki kecemasan akibat sifat yang terlalu sensitif, namun mereka tetap bersyukur karena memahami apa yang terjadi akan segera berlalu.

Wah, di balik penilaian negatif banyak orang terhadap orang yang sensitif, ternyata mereka memiliki banyak nilai positifnya loh! Kepribadian sensitif yang dimiliki ternyata dapat membuat hidup mereka lebih bermakna dan bijaksana, terutama jika dikelola dengan baik. Nah, karena kamu sudah memahami bagaimana kehidupan “Si Sensi”, maka jangan sampai kamu salah sangka dan salah menilai lagi ya!

Referensi:

Benham, G. (2006). The Highly Sensitive Person: Stress and Physical Symptom Reports. Personality and Individual Differences. Vol. 40, No. 7. https://doi.org/10.1016/j.paid.2005.11.021

https://www.psychologytoday.com/intl/basics/highly-sensitive-person

https://www.verywellmind.com/highly-sensitive-persons-traits-that-create-more-stress-4126393

Penulis: Faradesyta Dhehantara

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?