Mencari Support System Di Luar Lingkungan Terdekat

person in red sweater holding babys hand

“…Keluargaku pun rasanya kurang mendukungku…” – NP, 18 tahun.

Dalam kehidupan, menjadi hal yang wajar bila setiap orang mengalami kondisi yang naik dan turun. Tidak peduli apa pun latar belakangnya, setiap manusia pasti mengalami stress, ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Stress adalah hal yang wajar dialami, bahkan di satu sisi, baik untuk memicu atau memotivasi seseorang untuk dapat menyelesaikan masalahnya. Stress juga dapat membuat kamu menyelesaikan suatu tugas dengan lebih efisien. Selain itu, stress juga merupakan kunci untuk bertahan hidup, hal ini dikarenakan stress adalah sistem peringatan untuk diri sendiri yang penting, menciptakan respon flight-or-fight.

Akan tetapi, stress yang terlalu banyak dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan mental seseorang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Ketergantungan dengan orang lain adalah hal yang wajar, termasuk dalam mengatasi stress yang melanda seseorang. Oleh karena itu, kita dapat melihat pentingnya memiliki support system dalam menjalani hidup. Terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang di mana setiap orang diwajibkan untuk menjaga jarak dengan satu sama lain, kebutuhan akan support system tentu akan lebih terasa ketimbang masa sebelum pandemi mulai. Nah, support system itu apa sih? Support system adalah sekumpulan orang yang memberikan dukungan kepada suatu individu, baik secara emosional maupun praktik. Support system dapat terdiri dari keluarga, teman, dan orang-orang yang seumuran. Support system ini bukan hanya dirasakan ketika ada kegiatan resmi atau sebagainya, tapi bisa juga dalam bentuk kegiatan sosial keseharian seperti jalan-jalan bersama keluarga atau teman, pergi beribadah, ngobrol dengan tetangga, atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lainnya.

Setiap orang mendapatkan keuntungan dengan memiliki support system. Dengan memiliki support system, seseorang dapat terbantu dalam menghadapi masalah yang dialaminya dengan peningkatan kepercayaan diri sehingga menjadi lebih percaya diri dalam membuat keputusan ketimbang membiarkan orang lain mutusin sesuatu untuk dirinya. Memiliki support system dapat mempengaruhi kebahagiaan suatu individu, sehingga mampu memperkuat imun seseorang di masa pandemi ini yang mana setiap orang sedang berusaha meningkatkan kekebalan imun tubuh.

Dalam memiliki support system, kamu tidak memerlukan banyak orang. Kamu dapat menemukan orang-orang yang dapat kamu percaya dan membuat kamu nyaman dari sekelompok orang seperti keluarga, teman, teman kantor, tetangga, dan orang-orang dari berbagai komunitas.

Akan tetapi, tentu saja untuk dapat memiliki support system, kamu memerlukan kemampuan bersosialisasi yang cukup untuk membuat hubungan yang bersifat saling percaya dan memberikan rasa nyaman. Dan seiring berjalannya waktu, orang akan kehilangan support system yang dimilikinya karena berbagai alasan seperti; kematian orang yang disayangi, pindah lokasi, dan pensiun. Oleh karena itu, berikut beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk membuat hubungan baru:

  1. Easy-going dalam berteman. Easy-going yang dimaksud disini adalah kamu tidak hanya memiliki satu orang sebagai support system kamu. Adakalanya seseorang tidak dapat memiliki support system atau si penyedia support system sedang tidak bisa memberikan support, karena itu sangat disarankan kamu mencari support system yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan dan jenis masalah yang kamu hadapi. Tapi ingat, selalu berusaha untuk mencari mereka yang dapat kamu percaya supaya tidak mengalami kekecewaan atau bahkan memperburuk keadaan kamu.
  2. Menjadi proaktif. Seringkali orang berharap ada orang lain yang mendekati mereka, kemudian menjadi kecewa ketika tidak sesuai dengan harapan mereka. Untuk dapat mendapatkan hasil maksimal dari suatu hubungan, kamu juga perlu berusaha untuk hubungan tersebut. Dengan menyempatkan waktu untuk mereka, membantu jika mereka membutuhkan, hal-hal tersebut memperkuat suatu hubungan dalam jangka waktu yang lama.
  3. Memanfaatkan teknologi. Dapat bertemu langsung dengan keluarga dan teman memang hal yang menyenangkan, akan tetapi hal tersebut tidak selalu bisa terjadi dan ada sebagian orang yang kurang nyaman dengan interaksi langsung. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi seperti saling chat, melakukan video call, atau bahkan saling berkirim email, bisa menjadi alternatif untuk tetap stay in touch dengan orang-orang. Meski demikian, ada beberapa riset yang menyatakan bahwa interaksi langsung adalah yang paling menguntungkan.
  4. Mengikuti apa yang kamu sukai. Dengan mengembangkan apa yang kamu sukai, secara otomatis kamu akan memiliki interaksi dengan mereka yang memiliki satu ketertarikan dengan kamu, baik secara online maupun offline. Tidak apa jika kamu belum memiliki teman dalam waktu singkat, nikmati saja pengalamannya karena seiring berjalannya waktu, hubungan akan tumbuh dengan sendirinya.
  5. Mencoba peer support. Ada waktu ketika kamu menghadapi suatu permasalahan tertentu, kamu tidak bisa meminta dukungan dari orang terdekatmu. Kamu bisa mencoba untuk mencari dukungan dengan orang-orang yang memiliki permasalahan yang mirip denganmu.
  6. Meningkatkan kemampuan sosial. Untuk kamu yang suka merasa canggung dengan situasi sosial, kamu bisa mencoba untuk memulai berinteraksi dengan menanyakan hal-hal simple untuk basa-basi, atau melakukan kegiatan bersama jika kamu kurang nyaman untuk ngobrol. Jika kamu merasa cemas berlebih dalam menghadapi interaksi sosial, kamu bisa mempertimbangkan untuk mencoba berbicara dengan terapis yang berpengalaman dalam menghadapi kecemasan sosial.
  7. Meminta tolong. Jika kamu sama sekali tidak tahu harus memulai darimana dan tidak mempunyai support system yang kuat, kamu bisa memulai dengan meminta tolong ke berbagai sumber, seperti komunitas masyarakat, komunitas keagamaan, ataupun komunitas lainnya. Selain kepada komunitas, kamu juga bisa meminta tolong kepada organisasi yang ada di sekitar kamu.

Selain tujuh tips di atas, perlu diingat dalam membangun suatu hubungan, ada fondasi yang membentuknya sehingga terasa kokoh. Fondasi tersebut adalah:

  1. Tidak putus kontak, dengan kamu bersikap stay in touch dengan orang lain, itu memberitahu bahwa kamu peduli.
  2. Tidak bersaing, ketimbang cemburu akan kesuksesan orang, lebih baik untuk ikut berbahagia.
  3. Menjadi pendengar yang baik, dengan demikian kamu mengetahui apa yang penting.
  4. Jangan berlebihan, usahakan untuk tidak membuat seseorang terasa kewalahan.
  5. Mensyukuri keluarga dan teman yang ada untuk kamu.
  6. Ada untuk mereka. Jika kamu menginginkan mereka ada untuk kamu, kamu pun perlu ada untuk mereka.

Perlu diingat bahwa membuat support system adalah untuk membantu kamu meringankan kadar stress yang kamu alami, bukan justru menambahnya. Kamu tidak perlu menghabiskan waktu dengan orang-orang yang justru menghabiskan energi kamu secara negatif. Membangun support system yang tepat merupakan investasi yang bagus untuk kesehatan kamu, baik kesehatan mental maupun kesehatan fisik. 

Jika kamu merasakan stress yang berlebihan dan kamu merasa support system kamu kurang berpengaruh dalam membantu kamu mengelola stress, kamu bisa melakukan konsultasi di MentalHealing.id, di layanan peer consultation atau psikolog profesional. Terakhir, baik kamu yang menjadi support system untuk orang lain atau sebaliknya, pasti akan ada penghargaan yang datang dengan itu.

Penulis: Adibah Hana Widjaya

SUMBER

APA, Manage stress: Strengthen your support network diakses pada tanggal 10 Juli 2021.

ULifeLine, Good Stress, Bad Stress diakses pada tanggal 14 Juli 2021.

Mayo Clinic Staff, Social support: Tap this tool to beat stress diakses pada tanggal 11 Juli 2021.Nancy Freeborne, DrPH, MPH, PA-C, Social Support Improves Health During Social Distancing diakses pada tanggal 10 Juli 2021.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?