Membantu yang Tersayang Menghadapi Mental Disorder

unknown persons standing outdoors

Bagaimana ya cara mendukung anggota keluarga yang mengalami gangguan mental?

Ketika mengetahui orang tersayang mengalami gangguan mental, seringkali kita ikut merasakan sakit dan shock, bahkan sampai tidak menerima kenyataan tersebut. Tidak jarang juga, sulit bagi kita untuk mengetahui cara terbaik untuk menolong dan mendukung orang yang tersayang. Setiap individu itu berbeda, karenanya ada begitu banyak variasi kasus pasien gangguan mental. Ketika seseorang mengalami gangguan tersebut, seluruh keluarga pun juga terpengaruh.

Seperti pasien yang terdiagnosis, anggota keluarga pasien pun juga ikut merasakan berbagai variasi emosi setelah pasien didiagnosis secara resmi oleh tenaga medis profesional. Ada kalanya, amarah yang dirasakan tidak hanya ditujukan ke situasi, tapi juga ke pasien yang menderita. Hingga terkadang, anggota keluarga menyalahkan dirinya sendiri karena hal ini. Perasaan bersalah juga bisa jadi ditemani oleh rasa malu dalam menghadapi situasi tersebut.

Akan tetapi, penting untuk diketahui bahwa gangguan-gangguan itu bisa disembuhkan. Pasien yang menderita tetap bisa menjalani hidup yang membahagiakan terlebih jika mereka melakukan pengobatan. Dengan mendapatkan diagnosis, kamu jadi bisa mendukung dan membantu orang tersayang untuk tetap melangkah ke depan dan memulai masa pengobatan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk membantu orang tersayang.

  1. Approaching The Issue

Salah satu hal yang terberat dilakukan adalah memulai pembicaraan tentang gangguan mental yang dialami. Untuk hal ini, kamu tidak perlu menjadi seorang yang expert atau bahkan memiliki jawaban. Jawaban yang dimaksud disini ialah mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah menerima diagnosis. Kamu cukup mengekspresikan kekhawatiranmu dan kesediaan untuk mendengar dan hadir buat mereka. Jangan takut untuk membicarakan tentang gangguan yang mereka miliki. Yakinkan mereka kalau kamu peduli tentang mereka. Perlihatkan kesabaran dan kasih sayang, hindari bersikap judgemental akan pikiran dan tindakan mereka. Underestimating their feelings is a big no.

Berikan mereka motivasi untuk berbicara dengan tenaga medis profesional jika itu membuat mereka merasa lebih nyaman. Bagi sebagian orang, menyamakan gangguan mental dengan masalah kesehatan fisik bisa cukup membantu untuk menyemangati untuk mencari bantuan profesional. Jangan lupa untuk mengingatkan mereka bahwa mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti akan bahwa mereka itu kuat.

  1. Learn about The Mental Health Conditions and Treatments

Edukasikan dirimu tentang gangguan yang dialami oleh orang tersayang. Dengan semakin mengerti tentang kondisi, tanda-tanda, jenis pengobatan, dan apa yang bisa diharapkan, kamu bisa membantu lebih baik lagi. Namun, berhati-hati dalam mencari informasi secara online, selalu periksa keabsahan informasi yang kamu terima.

  1. Encouraging Loved One to Seek Help

Anjurkan kepada yang tersayang untuk memeriksakan diri mereka ke tenaga medis profesional. Jika mereka ragu untuk bertemu spesialis kesehatan mental seperti psikolog, kamu bisa menyarankan untuk menemui dokter umum terlebih dulu. Coba tawarkan kepada mereka apakah mereka mau ditemani atau tidak untuk janji dokternya.

Jika mereka menolak tawaran kamu untuk menemani, kamu bisa menghubungi dokternya terlebih dahulu untuk memberi tahu apa yang kamu khawatirkan. Meski akhirnya kamu tidak bisa mengetahui informasi detailnya, setidaknya sudah memberikan start duluan kepada sang dokter untuk menjadi lebih awas.

  1. Help Address Potential Barriers

Coba untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang membuat seseorang tidak jadi mencari pertolongan. Seringkali, seseorang menjadi enggan untuk memeriksakan dirinya karena berbagai faktor eksternal seperti kurangnya informasi yang mudah diakses, biaya pemeriksaan dan pengobatan, lokasi yang jauh, jadwal yang penuh, dan berbagai alasan lainnya.

  1. Seek Support for Yourself

Ketika kamu sedang fokus membantu yang tersayang, jangan lupa untuk mengurus dirimu juga, baik secara fisik maupun mental. Jangan ragu untuk mencari bantuan ketika membutuhkannya. Kenali dan akui batasan akan hal yang bisa kamu berikan.

  1. Balanced Support

Saat seseorang hidup dengan seorang lainnya yang mengalami gangguan mental, mudah bagi mereka untuk merasa harus bertanggung jawab dengan situasi dan kondisi, apalagi jika yang mengalami gangguan mental adalah pasangan atau anak sendiri. Tapi mengambil alih tanggung jawabnya secara utuh pun kurang sehat untuk kamu maupun dia. Individu dengan gangguan mental akan lebih berkembang jika  mereka diberi tanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Ketimbang mengatur segalanya untuk dia, membantu mereka menjalani kehidupan sehari-sehari lebih tepat untuk dilakukan. Kenali dan puji progres orang tersayang kamu. Riset menunjukkan bahwa perlakuan buruk seperti mengomeli justru memperburuk keadaan.

  1. Expectations and Collaboration

Perlu diingat bahwa penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis. Perjalanan melawan gangguan yang diidap bukanlah proses yang langsung terjadi, melainkan dihiasi oleh kemajuan serta kemunduran. Dengan seizin anggota keluarga, kamu bisa bekerja dengan terapis yang menangani keluargamu untuk memberikan dukungan.

Bahkan jika kamu merasa bahwa apa yang kamu lakukan tidak membuat perbedaan, hal yang berbeda bisa saja dirasakan oleh yang terkasih. Sekecil apapun bantuanmu, itu akan membawa perbedaan bagi mereka. Saat yang tersayang sedang mengalami gangguan, bisa jadi mereka tidak menyadari bantuan dan dukungan yang kamu berikan sehingga tidak dapat menunjukan apresiasi mereka kepadamu. Akan tetapi, mengetahui bahwa kamu ada untuk mereka pun sama pentingnya untuk pemulihan mereka.

Selain kedelapan tips di atas, ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan untuk membantu yang tersayang menghadapi gangguan yang mereka alami, sesuai dengan peranmu dalam kehidupan mereka, seperti:

  • Jika kamu adalah orang tua dari seseorang yang mengalami gangguan mental.

Orang tua sering kali harus menyesuaikan harapan dan ekspektasi ketika anak mereka mengalami gangguan mental. Tidak aneh jika orang tua merasa sedih memikirkan bagaimana sang anak kelak, perasaan khawatir ini sangatlah wajar. Selain penting untuk menjaga kesehatan mentalmu, penting juga untuk menjaga hubungan dengan anggota keluarga yang lain, baik itu pasangan atau anak-anak lainnya.

Komunikasi yang jujur dan jelas menjadi penting bagi seluruh anggota keluarga. Sebagai contoh, jangan takut untuk menanyakan semua anak, baik yang mengalami gangguan maupun yang sehat, tentang apa yang mereka rasakan terkait perubahan yang terjadi. Menjaga komunikasi yang terbuka akan membantu semuanya berjalan lancar, baik waktu menerima diagnosis dan kedepannya.

  • Jika kamu adalah pasangan dari seseorang yang mengalami gangguan mental.

Ketika pasangan mengalami gangguan mental, situasi kerap kali menjadi lebih complex ketimbang jika keduanya tidak memiliki gangguan. Sering kali, pasangan yang tidak mengalami gangguan adalah pihak yang akan lebih menanggung tanggung jawab di dalam hubungan. Terutama bagi pasangan yang sudah menikah, akan menjadi lebih berat dalam mengurus anak dan rumah tangga.

Tapi penting untuk diingat, orang yang menderita gangguan mental akan membaik seiring waktu berjalan, dan sikap pasangan memiliki peran penting dalam berkontribusi pada pemulihan pasien. Dengan mengingat hal tersebut, akan membantu kamu dalam menjaga sikap yang positif serta menerima sambil tetap memiliki ekspektasi yang realistis terhadap pasangan yang menderita gangguan mental. Berpartisipasi dalam family therapy juga sangat berguna dalam membantu pengobatan.

Akhir kata, sangat wajar jika ada perubahan dinamika dalam suatu keluarga jika salah satu anggota mempunyai gangguan mental. Mungkin akan membutuhkan waktu untuk menerima fakta tersebut dan perubahan yang datang bersamanya. Salah satu hal terpenting yang bisa kamu lakukan untuk mendukung orang tersayang kamu yang menderita gangguan mental adalah dengan tetap positif dan tidak berputus asa. Jangan lupa bahwa mereka yang memiliki gangguan mental tetap bisa memiliki hidup yang penuh makna dan menggapai mimpi mereka, maka begitu juga dengan kamu. 

Penulis: Adibah Hana Widjaya

SUMBER

American Psychiatric Association, Helping a Loved One Cope with a Mental Illness

diakses pada tanggal 18 Juli 2021.

American Psychological Association, Supporting a family member with serious mental illness  diakses pada tanggal 17 Juli 2021.

American Psychological Association, How to cope when a loved one has a serious mental illness diakses pada tanggal 17 Juli 2021.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?