“How you love yourself is how you teach others to love you.” -Rupi Kaur
Dewasa ini, kita sudah sering mendengar istilah self-love dari berbagai sumber seperti sosial media, tokoh publik, ataupun lainnya. Tapi, apakah kamu masih suka merasa bingung, sebenernya, self-love tuh apa sih? Seberapa penting self-love itu bagi suatu individu? Bagaimana kita dapat menerapkan self-love dalam kehidupan kita? Nah, kamu tidak perlu khawatir lagi, akan kita kupas tuntas apa itu self-love.
Self-love adalah adalah suatu istilah yang memayungi setiap bentuk kasih sayang yang kita berikan ke diri sendiri, baik dalam bentuk fisik ataupun tidak. Mencintai diri sendiri bukanlah bentuk keegoisan, melainkan suatu kebaikan bagi orang lain, karena mereka tidak perlu menghadapi masalahmu yang belum terselesaikan. Self-love juga dapat diartikan mencintai diri tanpa adanya syarat.
4 Components of Self-Love
Dalam mempraktekkan self-love, ada empat aspek yang harus dipenuhi. Jika kamu belum memenuhi keempat aspek tersebut, maka kamu belum bisa dibilang mempraktekkan self-love secara utuh. Hal ini dikarenakan keempat aspek self-love ini saling berkaitan dan tidak berdiri sendiri. Keempat aspek ini adalah:
- Self-Awareness
Self-awareness berarti kamu menyadari bagaimana proses berpikir kamu, apa efeknya bagi perasaan kamu dan bagaimana kamu akan menyikap perasaan tersebut. Self-awareness ini adalah kunci dari kecerdasan emosional. Ini berarti, orang yang memiliki self-awareness yang tinggi dapat lebih efektif dalam memproses emosinya. Karena self-awareness membuat orang cenderung menghindari hal-hal yang dapat membuat mereka sedih atau kecewa, dan jika sedang terjebak dalam situasi yang tidak mengenakkan, mereka akan mengalihkan energi negatif ke kegiatan lain. Salah satu cara melatih self-awareness adalah dengan journaling tentang perasaan, pikiran, dan kegiatan kamu.
- Self-Worth
Self-worth adalah kepercayaan kita akan diri sendiri. Sayangnya, kadang sulit untuk bisa mempercayai diri sendiri, apalagi jika berada di lingkungan yang penuh hal negatif seperti merendahkan orang lain maupun diri sendiri. Self-worth tidak ditentukan oleh apapun karena setiap orang sudah terlahir dengan itu. You’re always worthy.
- Self-Esteem
Self-esteem adalah hasil dari self-worth, artinya adalah jika kamu yakin sama diri kamu sendiri, dengan sendirinya self-esteem akan tumbuh. Self-esteem memiliki ikatan erat dengan tiga faktor, yaitu: bagaimana kita dicintai ketika masih anak-anak, pencapaian orang-orang di usia kita, dan seberapa jauh yang sudah kita capai ketimbang pengasuh masa kecil dulu. Self-esteem berarti seberapa nyaman dan puas kita dengan diri serta kondisi kita sendiri.
- Self-Care
Meskipun self-care sering diasosiasikan dengan kegiatan fisik, nyatanya tidak setiap bentuk self-care adalah kegiatan fisik. Self-care berarti menjaga diri untuk terus sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Misal, kamu berolahraga, menjaga konsumsi makan dan minum, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan berbagai contoh lainnya. Selain itu, menjaga kesehatan mental juga termasuk bentuk self-care, seperti mendengarkan musik yang kamu sukai, berjalan-jalan untuk menghilangkan penat, ataupun menghabiskan waktu dengan orang yang disayangi. Self-care ada aspek yang paling mudah untuk dipraktekkan ketimbang ketiga lainnya, jadi kamu bisa memulai dari self-care.
Benefits of Self-Love
Ketika membahas self-love, tujuan utamanya buka untuk terus-menerus bahagia, melainkan tetap mencoba menghadapi kesusahan tanpa menghakimi diri dan tetap menyayangi diri sendiri. kesedihan itu wajar, justru bahagia terus-menerus itu yang tidak realistis. Dengan demikian, kamu dapat mengisi hari-hari kamu dengan perasaan yang lebih terbuka dan ikhlas akan keadaan tanpa pasrah begitu saja. Selain itu, dengan mempraktekkan self-love kamu juga akan menjadi lebih peka terhadap pikiran dan perasaan yang kamu alami sehingga dapat membantu kamu dalam memutuskan yang terbaik untuk menjadi versi paling optimal.
How to Cultivate Self-Love
Setelah mengetahui apa itu self-love dan bagiannya, yang tersisa adalah mempraktekkannya. Berikut adalah tips untuk membantu kamu merealisasikan self-love dalam keseharianmu:
- Listen to your body.
Tubuh adalah aset yang paling berharga. Seseorang dapat merasakan berbagai macam hal melalui tubuhnya. Sayangnya, seringkali tubuh diperlakukan seperti alat, dipaksa untuk terus bekerja keras tanpa memperhatikan kebutuhannya. Karena itu, sudah sewajarnya dalam mempraktekkan self-love, kamu harus memperhatikan kondisi tubuh kamu sendiri. Dengan demikian, kamu akan mendengar apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan kemudian memberikan apa yang dibutuhkan. Remember, your body is irreplaceable.
- Give yourself permission to feel.
Emosi tidak dapat dikategorikan sebagai baik atau buruk, emosi adalah reaksi natural seseorang akan sesuatu. Jika kita melabeli emosi sebagai buruk, kita akan berakhir merasa malu dan bersalah hanya karena menjadi seorang manusia. Dengan mengapresiasi emosi yang kita miliki, maka rasa peka dan kasih ke diri sendiri akan menjadi lebih tajam. Selain itu, saat kamu merasa cemas atau takut, daripada menekan diri untuk tidak merasakannya, lebih baik bertanya kepada dirimu “Apa ya yang emosiku ingin sampaikan ke aku?” Dengan begitu, kamu akan lebih memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan dan bagaimana sebaiknya kamu melangkah ke depan.
- Express yourself, gain mastery.
Manusia adalah makhluk kreatif, karena itu jangan ragu untuk mengekspresikan dirimu. Bentuk ekspresi diri tidaklah harus selalu melalui seni seperti musik, gambar, menari ataupun bentuk seni lainnya. Salah satu bentuk self-love adalah dengan membebaskan dirimu dalam berekspresi. Karena itu, ekspresikanlah dirimu dengan cara yang membuatmu senang dan kuasai itu.
- Forgive yourself, be patient.
Ketika kita mencoba hal baru, tentu kita akan bertemu dengan kegagalan. Kadang, efek dari kegagalan yang dialami pun cukup berat. Dan saat kita mengalami, sangat mudah untuk jatuh ke dalam keputusasaan dan menyalahkan diri sendiri yang dapat berujung membenci diri sendiri atau self-hatred. Oleh karena itu, maafkanlah dirimu. Kamu dapat memaafkan dirimu dengan bertanggung jawab atas peran yang kamu miliki, kemudian ikhlaskan apa yang bukan bagian dari tanggung jawabmu. Akui alasan mengapa kamu melakukan apa yang sudah kamu lakukan, apa pun itu, karena ini akan membantu kamu untuk memahami apa yang sudah terjadi dan dapat melakukan tindakan pencegahan untuk berikutnya. Terakhir, jangan lupa untuk bersabar. Seperti kita membutuhkan waktu untuk memaafkan orang, kita juga membutuhkan waktu itu memaafkan diri sendiri.
- Set boundaries and be your own best advocate.
Menyayangi diri sendiri berarti menghargai diri sendiri. Seringkali kita bisa menghargai orang lain, tapi tidak bisa menghargai diri sendiri. Padahal seharusnya kita menghargai keduanya, diri sendiri dan orang lain. Karena bagaimana kamu bisa menyayangi diri sendiri ketika tidak menghargai dirimu sendiri? Maka dari itu, tetapkanlah batasan untuk dirimu sendiri, jangan biarkan dirimu dimanfaatkan semena-mena oleh orang padahal kebutuhan kamu sendiri tidak kamu penuhi. Belajarlah untuk jadi lebih tegas dalam berkomunikasi dan menolak ketika diberikan permintaan yang tidak masuk akal.
Nah, terakhir, self-love itu penting, akan tetapi jangan dijadikan sebagai tameng untuk berbuat seenaknya kepada orang lain dengan alasan itu adalah bentuk self-love kamu. Karena sejatinya efek self-love itu tidak hanya berlaku untuk diri sendiri, melainkan juga dapat memberikan efek yang baik kepada orang-orang di sekitarmu. Jika kamu masih memiliki pertanyaan tentang bagaimana harus mengaplikasikan self-love, jangan takut untuk bertanya kepada petugas kesehatan mental ya.
Penulis: Adibah Hana Widjaya
SUMBER
Sarah-Len Mutiwasekwa. “Self-Love” diakses pada tanggal 10 Agustus 2021.