FOMO “Fear Of Missing Out”

i love you text on pink and white polka dot background

Apakah kamu pernah takut melewatkan kegiatan, acara, atau pengalaman menyenangkan yang dialami orang lain? Apakah kamu cemas dengan apa yang dilakukan teman kamu, takut orang lain tidak melibatkan kamu dalam kegiatan menyenangkan mereka, atau yakin bahwa orang lain lebih bersenang-senang daripada kamu?

What is FOMO?

FOMO atau Fear of Missing Out adalah sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Takut kehilangan yang mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupannya dengan baik, atau mempunyai pengalaman yang lebih baik dari kamu. 

Salah satu penyebab FOMO yaitu penggunaan media sosial. Media sosial telah mempercepat fenomena FOMO. FOMO memberikan situasi di mana kamu membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Apa saja tanda dan gejala FOMO? Lalu bagaimana cara mengatasi FOMO? Yuk, simak tanda dan gejala serta cara mengatasinya!

Tanda dan gejala FOMO 

  1. Selalu mengecek gadget. Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak bisa dihilangkan. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.
  2. Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata, akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya.
  3. Selalu ingin tahu kehidupan orang lain.
  4. Selalu ingin tahu gosip terbaru.
  5. Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.
  6. Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.

How to Overcome FOMO?

  1. Fokus pada diri sendiri

Setiap orang tidak mungkin untuk terus mengikuti perkembangan setiap saat. Begitu pula dengan bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup itu berputar. Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

  1. Membatasi penggunaan media sosial dan gadget

Salah satu penyebab FOMO  dipicu oleh postingan dan update orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.

  1. Mencari koneksi nyata

Kita adalah makhluk sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial. Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.

  1. Hargai diri sendiri

Menyadari bahwa banyak hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan pada diri. Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.

Jadi, jangan menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup. Nikmatilah momen-momen yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain karena semua punya jalannya masing-masing.

FOMO dapat terjadi pada semua gender dan umur. Setiap orang merasakan tingkat FOMO pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka. Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup. Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.

Jika kamu merasa sedih karena merasa ketinggalan atau kehilangan akan sangat membantu jika kamu menghubungi seseorang yang dapat kamu percayai untuk bercerita atau meluangkan waktu untuk merenungkan hal-hal yang kamu syukuri dalam hidup kamu. 

Penulis : Rahma Salati Urfa

REFERENSI :

Psychological Today, “How To Overcome FOMO” diakses pada tanggal 20 Agustus 2021.

Verywell Mind, “How To Deal With FOMO in Your Life” diakses pada tanggal 22 Agustus 2021

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?