Bagaimana Agar Resolusi Tidak Gagal?

Menjelang akhir tahun, biasanya kamu selalu merefleksikan resolusi yang pernah kamu buat sebelumnya, apakah sudah tercapai semua, atau belum. Menurut US News & World Report, 80 persen resolusi tahun baru biasanya gagal pada bulan Februari, kenapa? Meskipun alasan setiap orang berbeda- beda, namun berikut adalah empat alasan yang paling umum yang bisa membuat resolusi tahun barumu tidak tercapai:

  1. Sasaran yang tidak jelas

Jika kamu masih tidak tahu darimana resolusi kamu berasal, seberapa penting resolusi itu bagimu, dan bagaimana resolusi mempengaruhi hidupmu, kamu perlu memikirkan kembali untuk mengklasifikasikan resolusimu sebelum menetapkannya. Resolusi yang tidak pasti tersebut malah akan membuatmu tidak peduli dan bingung. Mungkin kamu akan berpikir langkah yang paling penting hanyalah membuat tujuan, tapi menyusun tujuan yang tidak jelas dapat membuatmu lebih tertekan secara psikologis. 

  1. Merasa kewalahan.

Perubahan bisa jadi menakutkan dan mungkin terlihat seperti berbelok dari kebiasaanmu sebelumnya. Kamu mungkin bingung harus mulai darimana. Namun kamu harus cepat-cepat melakukannya sebelum terlambat dan menjadi tekanan. Jika kamu terlambat memulai sebuah resolusi, biasanya kamu akan bingung sendiri ingin memulainya darimana dan malah resolusimu itu gagal untuk tercapai.

  1. Merasa kecil hati.

Saat kamu berjuang untuk mencapai sebuah resolusi besar, mungkin kamu tidak sabar dalam prosesnya, dan kamu malah merasa tidak ada kemajuan yang signifikan. Ketika kamu mendapati resolusimu itu sebenarnya mungkin atau tidak untuk tercapai, kamu akan merasa setengah-setengah menjalankannya. Pada titik ini, kamu bisa tetap melanjutkannya dengan apa adanya. Kamu mungkin perlu lebih banyak waktu dalam prosesnya dan cobalah untuk menggunakan cara lain untuk mencapai resolusi tersebut daripada berpaku pada caramu sendiri. 

  1. Belum siap untuk berubah.

Berkembang memang tidak mudah. Kamu mungkin tertarik untuk berubah, tapi apakah kamu siap? Karena kemungkinannya adalah, jika kamu menetapkan suatu resolusi, kamu akan selalu ingin lebih dan lebih dari resolusi yang telah kamu buat. Sebenarnya itu hal yang bagus, namun kamu pasti menemukan banyak kegagalan di setiap jalannya, dan membuatmu bertanya apakah semua perubahan ini diperlukan dalam hidupmu? Jika kamu merasa kurang koneksi, motivasi, dan dedikasi, itu tidak berarti bahwa resolusimu tidak mewakili impianmu. Hal tersebut berarti bahwa itu bukanlah resolusi yang paling penting bagimu saat ini.

Lalu bagaimana resolusi kesehatan mentalmu dapat tercapai?

Dalam hidup kamu memiliki target dan tujuan untuk mencapai resolusi. Karenanya setiap orang memiliki tahapannya masing-masing. Di era seperti sekarang ada suatu metode yang dapat mempermudah kamu dalam menetapkan target, rencana dan tujuan, yaitu SMART Goals.

SMART merupakan kependekan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound. Harapannya dalam kesehatan mental adalah dengan menggunakan metode SMART kamu dapat lebih terarah untuk mencapai resolusi yang ingin diraih.

Jadi, bagaimana sih cara menyusun SMART Goals?

  1. Specific

Sasaran yang kamu buat harus jelas dan spesifik. Jika tidak, kamu tidak akan bisa memfokuskan upaya atau rasa benar-benar termotivasi untuk mencapainya. Saat menyusun tujuan, cobalah menjawab lima pertanyaan seperti, apa yang ingin dicapai, mengapa resolusi ini penting, siapa yang terlibat, dimana letak pencapaiannya, dan batasan apa yang terlibat. 

Contoh penggunaannya dalam kesehatan mental yaitu, kamu ingin tidur lebih cepat. Kamu dapat melihat sasarannya, tidur cepat penting untuk kesehatan mental agar lebih fokus dalam berpikir dan membuat rileks pikiran. Orang yang terlibat yaitu kamu dan keluarga, bagaimana mengkondisikan waktu tidur, seperti menghentikan semua aktivitas di jam 10 malam, mematikan lampu, dll. Letak pencapaiannya yaitu ketika kamu sudah bisa tidur di jam 10 selama sebulan penuh. Batasan yang terlibat yaitu pengecualian ketika banyak tugas sehingga kamu harus merelakan waktu untuk begadang, hal ini juga harus dibatasi, misal hanya terjadi satu atau dua kali dalam sebulan.

  1. Measurable

Penting untuk memiliki tujuan yang dapat diukur, sehingga kamu dapat melacak kemajuan dan tetap termotivasi. Menilai kemajuan membantumu untuk tetap fokus, memenuhi tenggat waktu, dan merasakan kegembiraan semakin dekat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dapat diukur harus menjawab pertanyaan seperti, berapa banyak dan bagaimana kamu tahu jika itu tercapai?

Contohnya dalam kesehatan mental yaitu, kamu ingin rutin berolahraga. Tidak hanya membuat tubuh sehat dan bagus, olahraga juga berdampak pada kestabilan emosi, meningkatkan mood, dan mengurangi depresi. Kamu dapat mengajak teman atau keluarga agar ada seseorang yang selalu mengingatkanmu agar terus termotivasi. Hal yang dapat membuat kamu rutin berolahraga yaitu menjadwalkan waktu, misal 2 atau 3 kali seminggu. Kamu dapat melihat pencapaian tersebut dengan melihat seberapa konsisten kamu berolahraga dalam satu bulan penuh. 

  1. Achievable

Tujuan juga harus realistis dan sesuai dengan kemampuan. Saat menetapkan tujuan, kamu dapat mengidentifikasi hal apa saja yang dapat membawamu lebih dekat tujuan. Tujuan yang dapat dicapai biasanya akan menjawab pertanyaan seperti, bagaimana kamu bisa mencapai tujuan ini, dan seberapa realistis tujuan sesuai kemampuan.

Contohnya dalam kesehatan mental yaitu, membatasi penggunaan sosial media. Kamu dapat mengurangi waktu membuka sosial media dengan menyibukan diri dengan sesuatu yang tentunya lebih bermanfaat. Ketika kamu tidak membuka sosial media kamu akan lebih sadar kondisi sekitar dan tergerak untuk melakukan sesuatu. Jika sama sekali tidak membuka sosial media misal satu hari dalam seminggu itu tidak realistis bagimu, karena kamu orang yang sibuk, kamu bisa menetetapkan waktu, contohnya beberapa jam pada jam istirahat setelah makan. Kamu dapat melihat pencapaian tersebut dengan melihat screen time pada masing-masing sosial media di pengaturan smartphone mu. 

  1. Relevant

Ini adalah tentang memastikan bahwa tujuanmu itu penting, dan juga sejalan dengan tujuan lainnya. Kita semua membutuhkan dukungan dan bantuan untuk mencapai tujuan, tetapi penting untuk tetap mengontrolnya. Jadi, pastikan rencanamu mendorong semua orang maju, tetapi kamu tetap bertanggung jawab untuk mencapai tujuanmu sendiri. Sasaran yang relevan dapat menjawab pertanyaan ini, apakah tujuan bermanfaat, apakah ini waktu yang tepat, dan apakah ini sesuai dengan kebutuhanmu yang lain.

Contohnya dalam kesehanatan mental yaitu, kamu ingin merawat dirimu sendiri baik fisik maupun mental. Kamu melakukan sesuatu untuk menjadi glow-up di 2021. Misal kamu merawat diri dengan tidak begadang, melakukan perawatan agar glowing atau berolahraga agar bodygoals. Kamu melakukan me-time dengan pergi sendiri ke tempat yang kamu sukai. Hal-hal tersebut tentu sangat bermanfaat dan relevan dengan tujuan kesehatan mentalmu yang lain, seperti olahraga rutin, meningkatkan self-love, dan tidur lebih cepat.

  1. Timebound

Setiap tujuan membutuhkan target waktu, sehingga kamu memiliki tenggat waktu untuk melakukan sesuatu. Bagian dari kriteria sasaran SMART ini membantu mencegah tugas sehari-hari mengambil prioritas dari tujuan besarmu. Tujuan yang terikat waktu biasanya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, Kapan, apa yang bisa kamu lakukan enam bulan dari sekarang, apa yang dapat kamu lakukan enam minggu dari sekarang, dan apa yang bisa saya lakukan hari ini

Contohnya dalam kesehatan mental yaitu, kamu memiliki tujuan besar untuk menjadi orang yang rajin, disiplin, dan tepat waktu. Berapa lama kamu dapat menjadi pribadi seperti itu? Kamu bisa memulainya dari hari ketika kamu memutuskan tujuan tersebut. Di hari besoknya kamu bisa memulai untuk bangun lebih awal untuk menjadi lebih produktif setiap harinya, dan berlanjut hingga minggu, bulan bahkan tahun berikutnya hingga kamu merasakan benar-benar ada perubahan dalam hidupmu. Dalam waktu ke waktu kamu harus membuat progress setiap harinya dan penting untuk memberi dirimu kerangka waktu yang realistis untuk mencapai tujuan yang lebih kecil yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhirmu.

Referensi:

https://www.psychologytoday.com/us/blog/modern-mentality/201812/why-new-years-resolutions-fail

https://www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?