Self Transcendence

woman in black jacket standing on green grass field during daytime

Apa kamu tahu tentang Self Transcendence atau transendensi diri? Istilah ini mungkin agak asing didengar, jadi kita akan bahas bersama-sama di sini.

         Di samping transendensi diri, pasti kamu sudah tahu tentang aktualisasi diri, ‘kan? Maslow (1954) dalam Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Aktualisasi diri ini ditandai dengan kesadaran dan pemanfaatan potensi secara maksimal dalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Namun, pada tahun 1971, Maslow pun menemukan transendensi diri sebagai tahap perkembangan pribadi tertinggi. Kenapa begitu?

         Hal ini bermula ketika di usia tuanya, Maslow dibingungkan oleh dua pertanyaan: Apa lagi yang memotivasi individu yang sudah mencapai aktualisasi diri? Kenapa beberapa orang sukses yang berhasil mengaktualisasikan dirinya masih berperilaku buruk? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah usulan transendensi diri sebagai tahap pertumbuhan pribadi tertinggi manusia. Pada tahap ini, individu akan terus termotivasi untuk menjadi manusia yang memiliki fungsi penuh untuk membantu orang lain dan mengaktualisasikan dirinya. Tahap ini memiliki fokus pada orang lain, pada spesies dan makhluk hidup lain, bahkan pada alam semesta. Dalam transendensi diri, terdapat kesadaran tinggi untuk mengesampingkan hal-hal material dan berfokus pada pengembangan yang bersifat spiritual dan holistik.

4 karakteristik di bawah ini dapat membantu kamu melihat seperti apa transendensi diri itu:

1. Adanya pergeseran fokus dari diri sendiri ke orang lain, seperti ego yang dikesampingkan demi kepentingan-kepentingan bersama.

2. Adanya pergeseran nilai. Individu yang sudah mencapai transendensi diri tidak lagi didorong oleh keinginan yang bersifat materi, jabatan, penghargaan, dan tuntutan eksternal. Tetapi lebih kepada motivasi dari dalam yang membuat mereka puas melakukan segala sesuatunya.

3. Meningkatnya kepedulian moral.

4. Adanya perkembangan emosional yang dipicu oleh karakteristik sebelumnya seperti kekaguman, kegembiraan, kedamaian, dan lain-lain.

         Jika kamu bertemu seseorang yang terus-menerus bekerja untuk memenuhi kebutuhan orang lain tanpa mempedulikan imbalan, penghargaan, dan pengakuan dari orang lain, kamu telah menemukan contoh ideal dari transendensi diri. Mungkin contoh terdekat yang kita kenal adalah Mahatma Gandhi, Mother Teresa, atau buat kamu pecinta drakor, Hong Doo Shik dari Hometown Cha Cha Cha juga merupakan seseorang yang telah berhasil ada di tahap transendensi diri, lho!

         Hmmm, lalu bagaimana ya caranya supaya kita bisa mencapai tahap transendensi diri? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong perkembangan kamu dan mencapai transendensi diri:

         1. Berlatih meditasi.

Kamu dapat mencoba meditasi dengan berbagai cara. Umumnya duduk di atas bantal dan menyilangkan kaki. Selain itu, kamu bisa memulai aktivitas-aktivitas dengan sadar dan penuh. Hindari melakukan hal secara bersamaan seperti makan sambil menonton, mengerjakan pekerjaan rumah sambil mengikuti seminar, dan lainnya.

         2. Luangkan waktu.

Gunakan waktu luang yang kamu punya untuk menjadi kreatif, asah inspirasimu dan cobalah pengalaman baru untuk langkah transendensi diri yang lebih dekat. Kamu juga bisa merenung dan menyelami bagian terdalammu yang gelap, akuilah bahwa kamu punya sisi tersebut, dan cobalah mencari hal-hal positif dalam dirimu.

         3. Membuat jurnal.

Walaupun kamu bukan penulis, coba lah mulai menulis hal-hal yang ada di pikiranmu. Letakkan pemikiran dan perasaanmu di atas kertas dengan jujur.

         4. Pergi ke alam terbuka.

Sesekali, coba lah pergi untuk berjalan-jalan dan nikmatilah hal itu. Jangan takut dengan perjalanan baru dan biarkan diri kamu “berkomunikasi” dengan alam, mencari inspirasi, penyembuhan, dan rasa transendensi melalui alam.

         Meskipun kiat-kiat di atas dapat membantu, perlu diketahui bahwa faktor terpenting mencapai transendensi diri adalah kesadaran dan keterbukaan untuk mencapainya. Transendensi diri ini menawarkan hal terbaik untuk hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan kita bersama. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencapai transendensi diri?

Penulis: Laurentia Stella Vania

Referensi: 

Courtner E. Ackerman, MA. What is Self-Transcendence? Definition and 6 Examples (+PDF) (Diakses 16 September 2021)

Joaquin Selva, Bc.S. Codependency: What Are The Signs & How To Overcome It (Diakses 16 September 2021)

Wilianto, Herman. 2017. Mind and Self Transcedence: Mystical Experience Toward the Union with God. Universitas Parahyangan: Extension Course Filsafat (ECF)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?