Menjadi Pendengar yang Baik

“…kenapa ya saya kalau soal teman itu rasa nya gak bisa punya seorang sahabat yang mengerti saya.. padahal saya rasanya sudah mencoba untuk peduli dan perhatian ke semua orang… Tapi orang2 itu malah tidak perduli dengan saya bahkan cuek aja kalau saya ada masalah.. bahkan saat saya ceritakan ke orang yg saya anggap sudah saya sangat percayai.. malah hanya memberikan komentar yg biasa2 saja…” TR, Wanita, 18 Tahun

Hingga hal ini slalu membuatku mrs sendirian aku ngg bsa curhat dg temanku msk itu sahabat dktku kdg ketika aku curhat mrk malah menyepelekan dg blg ,mungkin karna lo ngg bersyukur kali? Dan statement lainnya.” AH, Wanita, 19 Tahun

“...Aku sangat dilema hadapin ini. Aku cerita ke beberapa teman dan keluarga yang ku percaya tapi gak ada satupun yang bisa kasih jawaban.” – F, Wanita 19 tahun

Wah, dari curhatan-curhatan di atas, ternyata banyak ya teman-teman kita yang merasa kurang “didengar” ceritanya atas permasalahan yang menimpa mereka? Mungkin kita sebagai teman juga sering dilema ya, rasanya ingin membantu, tapi takut tidak bisa membantu dengan baik. Selain itu, mungkin kita bingung bagaimana harus meresponnya, sehingga takut responnya tidak sesuai dan mereka merasa tidak didengar. Serta masih banyak faktor lain yang membuat kita terlihat seperti teman yang kurang memperhatikan mereka.

Sebenarnya ada cara sederhana yang bisa kamu lakukan. Sebagai teman, tidak perlu menjadi seseorang yang hebat dan jago untuk membuat mereka merasa nyaman untuk cerita sama kita. Cukup jadilah pendengar yang baik, maka mereka akan merasa didengarkan. Dengan mendengarkan dengan baik, kita sudah dapat membantu mengangkat beban mereka yang selama ini dipendam.

Menjadi pendengar yang baik tidak semudah seperti ketika kita mendengar dengan indra pendengaran saja. Menjadi pendengar yang baik harus melibatkan pemahaman, empati, dan rasa hormat terhadap lawan bicara. Meskipun kita tidak setuju dengan topik yang dibicarakan, sebagai pendengar yang baik kita tidak seharusnya menyalahkan lawan bicara. Dalam menjadi pendengar yang baik, memang seharusnya kita bisa menerapkan cara-cara mendengar aktif untuk meningkatkan interaksi dengan lawan bicara. Nah, dalam artikel kali ini, mentalhealing.id akan merangkum beberapa cara mudah untuk bisa menjadi pendengar yang baik. Check this out!

  1. Dengarkan dengan seksama

Biarkan temanmu menceritakan semua keluh kesahnya padamu. Dengarkan dengan baik apa yang diungkapkan. Cobalah pertahankan eye contact dan tunjukkan bahwa kamu tertarik dengan pembicaraannya. Kamu harus memahami bahwa menjadi terbuka itu sulit bagi sebagian orang, jadi kamu perlu menghargai keterbukaannya dengan mendengarkan secara seksama.

  1. Simpulkan lagi apa yang kamu dengarkan

Pahami dan simpulkan dengan bahasamu sendiri apa yang diceritakan oleh temanmu, sehingga mereka tahu bahwa kamu memang benar-benar mendengarkan, memperhatikan, dan memahaminya. Misalnya jika ada teman broken home kemudian bercerita mengenai keluarganya, kamu bisa berkata “Oh, jadi keadaan di rumah agak kurang baik ya, pasti sulit ya buatmu”

  1. Berikan empati, tidak perlu terburu-buru memberinya nasihat

Terkadang, ketika teman bercerita, sebetulnya mereka tidak mengharapkan solusi atau jawaban atas permasalahannya. Terkadang malah mereka sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan. Hal yang mungkin mereka belum dapatkan adalah penerimaan dan empati, sehingga mereka hanya ingin didengarkan saja. Jadi, selain memberikan nasihat, utamakanlah untuk mendengarkan dan memahami semua yang ia ceritakan, dan bayangkan jika kamu berada di posisinya. Jika dia ingin meminta solusi, ajaklah untuk bersama-sama menemukan jawabannya.

  1. Tanyakan bagaimana perasaannya

Menanyakan bagaimana perasaan dan mengapa perasaan itu timbul dapat membantu mengangkat beban-bebannya sebagai pelepasan emosi yang baik. Berilah waktu temanmu untuk meluapkan apa yang dia rasakan dengan nyaman. Jangan lupa untuk menenangkan mereka, bisa dengan menepuk-nepuk bahunya atau memegang tangannya. Jika di dalam kondisi social distancing seperti sekarang ini, kamu juga dapat mengirimkan kalimat penenang seperti “It’s ok, tidak apa-apa”, “Tenang saja, ada aku disini”, dan sebagainya. Kemudian kamu juga dapat menenangkan temanmu dengan langsung menelepon ketika ia membutuhkan teman bicara.

  1. Akui perasaan mereka

Meskipun mungkin sulit bagimu untuk memahami cerita temanmu sepenuhnya, tetapi dengan mengakui perasaan mereka dapat membuatnya berpikir bahwa kamu memahaminya. Contohnya, ketika temanmu bercerita bahwa orang tuanya suka cek-cok di rumah, sehingga ia sering pergi dari rumah tanpa pamit dan merasa bukan salahnya untuk pergi tanpa pamit. Kamu sebenarnya tidak menyetujui pikiran dan perbuatannya, tapi kamu bisa membenarkan perasaan mereka dengan merespon “Menjengkelkan sekali ya, aku juga akan marah jika jadi kamu”. Sehingga kamu memang tidak setuju dengan logikanya, tapi kamu bisa mendukungnya dengan mengakui perasaan yang mereka rasakan.

  1. Bantu mereka untuk mencari solusi

Jika temanmu ingin menemukan jawaban atas apa yang dihadapinya, ajaklah untuk mencari jalan keluar bersama-sama. Bantu mereka untuk menemukan ide-ide semampumu saja, lalu carilah plus dan minus setiap ide solusi, maka temanmu akan menemukan solusi yang paling cocok dengan mereka.

Kita tidak akan pernah tahu, bahwa hal sederhana seperti mendengarkan, mungkin akan sangat berarti bagi orang lain. Bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Sekarang, kalian sudah tahu kan bagaimana cara mendengarkan dengan baik? Coba terapkan pada temanmu ya!

Referensi:

https://www.verywellmind.com/strengthen-your-friendships-with-good-listening-skills-3144970

Penulis: Faradesyta Dhehantara

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?