Menemukan Makna Hidup

Kosong, bingung, mau maju tapi bingung pokoknya bingung banget pengen keluar dari keadaan ini” – SNO, Wanita, 28 tahun

Akhir-akhir ini aku bingung banget, aku kepikiran masa depanku nanti gimana.” – DPA, Wanita 17 tahun

Pada usia menginjak dewasa, kehidupan menjadi semakin lebih kompleks. Kita seringkali mempertanyakan mau bagaimana kehidupan kita setelah lulus sekolah? Kita bertanya pada diri sendiri, “apa tujuan hidup kita yang membuat kita menjalankan hidup?” Terkadang, ketika sudah membuat pilihan, kita tetap merasa hampa, ada yang kurang yang perlu diisi. Tapi tidak tahu apa. Kembali, kita bertanya pada diri kita sendiri mengenai kehidupan kita. Tanpa sadar, apa yang kita lakukan sebenarnya adalah mencari makna hidup.

Makna hidup (Meaning in Life) diartikan sebagai kumpulan dari berbagai pemikiran kita yang membuat kita memahami pengalaman hidup, mengarahkan usaha kita untuk menuju cita-cita yang kita inginkan, serta memberikan perasaan bahwa hidup kita penting dan bermakna dengan cara mengevaluasi hidup, memahami kejadian-kejadian di dalam hidup, memberikan pandangan terhadap kehidupan, serta menghubungkan berbagai kejadian di dalam hidup kita (Martela & Streger, 2015).

Ternyata, orang dewasa yang mampu memaknai hidup memiliki kesejahteraan diri yang baik, bahagia dan positif (Park, Park, & Peterson, 2010). Bahkan, apabila kita mampu memaknai kejadian buruk yang terjadi di dalam hidup kita, kita akan lebih mampu untuk menghadapi kejadian buruk tersebut (Kleftaras & Psarra, (2012). Tidak hanya orang dewasa, remaja yang memaknai hidup pun memiliki kesejahteraan diri yang baik, kepuasan hidup dan self-esteem yang tinggi, emosi yang positif, bahagia, dan optimis (Brassai, Piko, & Steger, 2011).

Martela dan Steger (2015) dalam teorinya tentang makna hidup mengungkapkan bahwa terdapat tiga komponen dalam memaknai hidup:

  • Coherence

Pengertian dan pemahaman tentang kehidupan yang membuat kita berpikir bahwa hidup kita bermakna. Komponen ini merupakan komponen yang melibatkan kesadaran kita tentang apa yang terjadi di dalam hidup kita. Komponen ini juga membantu kita untuk mampu mengaitkan setiap kejadian di dalam hidup kita sehingga kita memandang dan memahami kehidupan kita secara menyeluruh.

  • Purpose

Pemahaman tentang tujuan, cita-cita dan arah hidup kita. Dengan adanya pemahaman kita terhadap tujuan hidup, kita dapat meningkatkan makna hidup kita. Hal ini memotivasi kita untuk menjalani kehidupan kita. 

  • Significance

Perasaan bahwa kehidupan kita berarti. Komponen ini juga merupakan komponen yang membantu kita untuk mengevaluasi kehidupan kita. Sama halnya dengan purpose, komponen ini akan memotivasi kita untuk menjalani kehidupan.

Memahami ketiga komponen ini, dapat dilihat bahwa untuk memaknai hidup, kita dapat melihat kejadian di dalam hidup kita secara menyeluruh, membuat rencana dan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek, juga mengevaluasi kehidupan kita. 

Mungkin kita pernah berada di dalam situasi yang membuat kita bingung dan kosong, atau merasa hidup tidak berharga. Di sinilah ketiga komponen ini dapat membantu kita untuk bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan kita. Berikut lima hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mencari makna hidup:

  1. Meningkatkan Passion

Memiliki passion akan mendorong keinginan kita untuk melakukan aktivitas yang memiliki arti penting bagi diri kita. Kita bisa melakukan aktivitas yang membuat kita berkembang. Kita bisa cari kegiatan tersebut dengan menemukan kegiatan yang kita minati, misalnya bermain musik, menulis, berdiskusi dengan teman yang memiliki topik yang menurut kita menarik.

  1. Mengembangkan Hubungan Sosial

Berinteraksilah dengan orang di sekitar kita. Menyambung poin nomor satu, berinteraksi dengan teman yang memiliki minat yang sama akan membantu kita untuk merasakan bahwa hidup kita bermakna.

  1. Mengembangkan Hubungan yang Membuat Kita Merasa Saling Memiliki

Kita bisa mencari teman yang membuat kita merasa bahwa kita bagian dari mereka. Ketika kita merasa bagian dari sebuah kelompok atau komunitas, merasa mendapatkan dukungan dan bantuan, menerima pujian positif, membuat kehidupan kita lebih bermakna. 

  1. Memperhatikan Mood

Memiliki emosi positif dapat meningkatkan makna hidup. Untuk menjaga mood, kita bisa melakukan hobi, cukup tidur, berolahraga teratur, makan sehat, dan meditasi.

  1. Mengendalikan Lingkungan

Menerapkan rutinitas tetap, seperti mengatur jadwal kerja atau belajar serta jadwal kegiatan sehari-hari agar membuat kita nyaman. Kita juga dapat menjadwalkan waktu untuk tugas yang tiba-tiba datang, misalnya tiba-tiba diminta melakukan sesuatu oleh atasan atau dosen kita. Lalu menjadwalkan watku istirahat serta waktu untuk membersihkan lingkungan tempat kita tinggal.

Usia beranjak dewasa memang saat di mana kita mencoba mencari tujuan hidup kita dan berusaha menjalaninya. Mari kita lebih mencoba untuk mengenal diri dan lingkungan. Mari bangun kembali semangat untuk menjalani hidup kita karena sesungguhnya, hidup kita begitu berarti. 

Referensi:

Brassai, L., Piko, B. F., & Steger, M. F. (2011). Meaning in life: Is it a protective factor for adolescents’ psychological health? International Journal of Behavioral Medicine, 18(1), 44–51.

Kleftaras, G. & Psarra, E. (2012). Meaning in Life, Psychological Well-Being and Depressive Symptomatology: A Comparative Study. Psychology, 3, 337-345. doi: 10.4236/psych.2012.34048.

Frank Martela & Michael F. Steger (2016) The three meanings of meaning in life: Distinguishing coherence, purpose, and significance, The Journal of Positive Psychology, 11:5, 531-545, DOI: 10.1080/17439760.2015.1137623 

Nortje, A. (2020). Meaningful Life. Positive Psychology. Retrieved: –https://positivepsychology.com/live-meaningful-life/ 

Park, N., Park, M., & Peterson, C. (2010). When is the search for meaning related to life satisfaction? Applied Psychology: Health and Well-Being, 2(1), 1–13.

Penulis: Sekar Aulia Winesa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?