Kegagalan yang Sama Terjadi Berulang Kali? Yuk, Tilik Penyebabnya!

“Bagaimana cara bangkit dari kegagalan yang sudah banyak dialami?” —NTA, 23 tahun. 

Pernahkah Teman-teman melakukan kesalahan yang berujung pada kegagalan yang sama berulang kali? Setiap akibat yang ditimbulkannya pasti mengecewakan diri kita, bukan? Akan tetapi, perlu kita ketahui, Teman-teman, bahwa kita hanyalah manusia biasa yang memang tidak pernah luput dari kesalahan. Kita mungkin merasa sudah mengerahkan seluruh pikiran dan tenaga yang kita punya. Namun, hasil yang didapat justru berkata lain. Misalnya saja, penulisan Curriculum Vitae (CV) saat hendak melamar pekerjaan. Seringkali, kita memasukkan hal-hal yang—sebenarnya—tidak diperlukan oleh perusahaan, sehingga (lagi-lagi) berakhir dengan penolakan. Oleh sebab itulah, semangat kita turun drastis. Bahkan, hampir menyentuh titik terendah. Kemudian, kita mundur sejenak dari kenyataan yang ada; berhenti mencari pekerjaan dan melakukan penyegaran pikiran (refreshing), entah itu dengan cara berolahraga di luar rumah, berkebun, jalan-jalan di taman atau mal, dan lain-lainnya. Hal-hal tersebut tentu boleh saja untuk mencegah datangnya stres, tetapi, kita harus ingat tujuan awal kita melakukannya. Jangan terlalu terbuai dengan kenyamanan yang ada lantas menyerah begitu saja, ya!

Sembari melakukan refreshing, kita pasti bertanya-tanya,

“Mengapa hal itu bisa terjadi?”

“Apa yang salah dari hal-hal yang sudah aku lakukan selama ini?”

Munculnya pertanyaan-pertanyaan di atas mengindikasikan bahwa kita sedang melakukan refleksi diri. Berusaha menelisik kesalahan dari kegagalan yang sudah beberapa kali dialami akan membuat diri kita menemukan jawabannya cepat atau lambat. Menyelidiki sesuatu yang salah sebagai penyebab dari kegagalan juga dapat membantu diri kita untuk bangkit, lho! Sebab, dengan mengetahuinya, pikiran kita lebih terarah dan memiliki ‘alasan’ untuk berusaha lagi. Lantas, kira-kira apa saja, ya, penyebab dari kegagalan—yang sama—yang sudah lama bercokol dalam hidup kita?

Penyebab dari kegagalan yang sering kita terima bisa jadi dikarenakan oleh hal-hal berikut ini:

  1. Malas mencari sesuatu yang salah
  2. Enggan belajar dari kesalahan
  3. Tidak mau memperbaiki hal yang salah 
  4. Malu dan merasa gengsi jika bertanya kepada orang lain
  5. Sudah merasa nyaman berada dalam comfort-zone 
  6. Fokus pembenahan kesalahan yang masih tidak tepat sasaran

Keenam hal di atas memang susah untuk dihilangkan secara menyeluruh, terlebih apabila mereka sudah menjadi ‘kebiasaan’ yang tidak kita sadari ada dalam diri. Namun, jangan khawatir, Teman-teman! Selagi ada kemauan dalam diri untuk mengusahakannya, kita pasti bisa, kok! Lalu, bagaimana, ya, cara menghilangkan hal yang sudah ‘biasa’ tersebut? Yuk, simak beberapa tips di bawah ini!

  1. Mengurangi kebiasaan buruk secara perlahan dan membuat time-table

Ketika kita mengetahui bahwa kita gagal, terkadang, hati atau pikiran kita secara otomatis mengucapkan sebuah janji pada diri sendiri untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Namun, hal tersebut justru tidak tepat, lho, Teman-teman! 

“Wah, kok bisa, ya?”

Pasalnya, sebuah janji hanya akan bertahan sebentar di awal-awal—masyarakat mengatakannya dengan istilah ‘anget-anget tahi ayam’, yang memiliki makna sesuatu akan gencar dilakukan oleh seseorang ketika hal tersebut masih fresh di pikiran dan tekad masih membara. Oleh karena itu, daripada mengucapkan janji yang belum pasti kita lakukan (terlebih dalam jangka panjang), sebaiknya kita mencoba mengurangi satu demi satu kebiasaan buruk yang kita miliki—jika menghilangkannya secara menyeluruh dirasa berat bagi kita. Dan, apabila kita memiliki sifat pelupa, ada baiknya membuat time-table, Teman-teman! 

“Apa, sih, time-table itu?”

Time-table sama artinya dengan schedule yang adalah ‘jadwal’ dalam bahasa Indonesia. ‘Jadwal’ yang dimaksud di sini adalah pengaturan waktu untuk segala sesuatu yang akan kita lakukan dalam keseharian. Dengan adanya time-table ini, waktu yang kita punya tidak akan terbuang sia-sia hanya untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan. 

  1. Kendalikan diri kita dari distraksi-distraksi negatif

Salah satu penyebab dari kegagalan yang sudah berulang kali dialami (repeated mistake) adalah adanya distraksi-distraksi negatif. Layaknya hal yang sudah dipaparkan pada bagian Penyebab Kegagalan, beberapa distraksi negatif, seperti rasa malas, malu, gengsi, dan sudah merasa enak berada dalam zona nyaman, membuat kita enggan untuk mencari sesuatu yang salah sekaligus memperbaikinya. Inilah yang membuat diri kita selalu terjerembap dalam lubang kegagalan yang sama. Distraksi-distraksi tersebut juga merupakan kebiasaan buruk yang harus dihilangkan secara perlahan (lihat tips nomor 1). Agar, nantinya, kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut pelan-pelan berubah menjadi kebiasaan baik yang menuntun kita pada keberhasilan yang kita idam-idamkan. 

  1. Atur ulang fokus kita dan cari akar permasalahan sebenarnya

Penyebab lain dari berbagai kegagalan sama yang terjadi secara berulang ialah fokus pemecahan masalah yang tidak tepat sasaran. Hal ini umum terjadi ketika kita sedang berusaha menelisik kesalahan dari setiap kegagalan yang ada. Kita bisa saja terdistraksi oleh beberapa hal, sebagai contoh, banyaknya usaha yang dirasa sudah kita kerahkan untuk mencapai tujuan kita, seperti tenaga, waktu, dan pikiran. Kita merasa sudah berjuang sepenuh hati, jiwa, dan raga di sana. Namun, kita tentu tidak tahu bagaimana penilaian orang lain (yang notabene adalah orang yang lebih berpengalaman dari kita) terhadap hasil kerja kita, bukan? Hal tersebut tentu sudah berada di luar ranah kendali kita. Apabila kita menyalahkan orang lain karena hasil kerja kita ditolak, itu sama saja mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu, lho!

Teman-teman juga harus ingat bahwa kita sedang mencari akar permasalahan dari dalam diri kita. Dari sini, cobalah mencari tempat tenang untuk menyegarkan pikiran. Setelah itu, pikirkan kembali kritik dan saran dari orang lain yang kita terima berdasarkan hasil kerja kita. Sebab, dari sanalah kita bisa mengetahui—setidaknya mendapat hint—dari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat secara tidak sengaja. Setelah mampu memahami akar masalahnya, saatnya memetakan tindakan korektif yang harus dilakukan. Dengan begitu, tenaga, waktu, dan pikiran yang kita curahkan tidak akan sia-sia lagi. 

Kegagalan memang lumrah. Ia dialami oleh setiap orang di dunia ini. Namun, manusia memiliki sifat tidak mudah puas. Karenanya, kita terus-menerus belajar. Meninggalkan cara-cara lama dan hidup dengan metode-metode baru. Begitulah manusia, beginilah kita. Semangat selalu, Teman-teman! Kita pasti bisa meraih segala sesuatu yang kita inginkan! Sebuah usaha tentunya juga harus diiringi oleh doa, ya. 

Penulis: Teshalonika Putri Eklesia Thenu

Referensi:

Boyes, Alice. 2018. “5 Tips for How to Stop Repeating The Same Mistakes”, (Online), (https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-practice/201809/5-tips-how-to-stop-repeating-the-same-mistakes , diakses pada 21 April 2021). 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?