Art Therapy: Mengekspresikan Emosi melalui Seni

“Aku merasa hidupku sangat sulit. Banyak masalah yang ku alami terutama masalah finansial. Ingin rasanya mengakhiri hidup.” –RA, wanita 19 tahun.

Manusia dengan segala rutinitasnya. Hidup dengan tujuan dan cita-cita. Namun, kadang ekspektasi tak sesuai realita yang berakibat pada emosi negatif dan depresi atau lebih fatal dari keduanya. Beberapa orang mampu mengekspresikan emosi dengan mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain, namun ada juga yang memendam dan tidak nyaman ketika menceritakan masalahnya. Yuk kenalan dengan Art Therapy!!

Art Therapy atau terapi seni menggunakan teknik kreatif, seperti mewarnai, menggambar, membuat kolase, melukis, atau memahat sebagai media seseorang untuk mengekspresikan emosi yang kemudian dapat diketahui kondisi psikologisnya dari hasil seninya tersebut. Terapi ini dapat dilakukan dengan bantuan profesional dengan harapan seseorang mampu memahami lebih baik lagi perasaan dan perilakunya sehingga masalah dapat diselesaikan. Nah, selain seni gambar dan seni lukis, ada juga loh! art therapy dengan media tarian, puisi, teater, musik, dan dance-millenial banget yah. Terapi seni dengan media tersebut dikenal sebagai expressive art therapy. 

Terapi ini dapat diterapkan pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dengan cara individu, pasangan atau kelompok. Dikutip dari artikel psychology today, ketika seseorang mengekspresikan  emosinya, hal tersebut dapat menghilangkan stres, memperbaiki gejala kecemasan dan depresi, mengatasi kecanduan, penyakit atau kecacatan fisik, dan meningkatkan harga diri. Seseorang tidak perlu takut jika merasa bakat seninya buruk. Proses terapeutik bukan tentang nilai artistik dari suatu hasil karya , melainkan menemukan hubungan antara hasil karya dengan emosi yang dirasakan seseorang.  

Karya seni hasil art therapy yang dihasilkan dapat digunakan sebagai simbol yang membangkitkan ingatan dan menceritakan kisah dari alam bawah sadar. Antara art therapy dan expressive art therapy, keduanya mendorong seseorang untuk berbicara tentang pengalamannya. Pada orang dewasa, terapi ini membantu menemukan makna hidup dan keterlibatan seseorang dalam keluarga serta orang berharga dalam hidupnya. 

Bagaimanakah terapi seni ini bekerja? Menurut American Art Therapy Association, terapis seni dilatih untuk memahami bagian warna, tekstur, dan berbagai media seni lain dalam proses terapi untuk mengungkapkan perasaan, pikiran dan gangguan psikologis seseorang. Terapi ini bisa berdiri sendiri, tetapi dapat juga dikombinasi dengan terapi yang lain. 

Sangat menyenangkan ya sepertinya! Jangan pernah putus asa dengan masalah kehidupan yang kita miliki. Banyak orang yang dapat membantu kita melewati masalah tersebut. Percayalah setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya dan ingat bahwa ‘seseorang tidak akan diuji diluar batas kemampuannya’. Selamat beraktivitas. 

Penulis : Winda Kusuma Ayu

Referensi

https://www.psychologytoday.com/intl/therapy-types/art-therapy

https://www.psychologytoday.com/intl/therapy-types/expressive-arts-therapy

1 thought on “Art Therapy: Mengekspresikan Emosi melalui Seni”

  1. Awesome website you have here but I was curious if you knew of any message boards that cover the same topics discussed here? I’d really like to be a part of community where I can get feed-back from other knowledgeable individuals that share the same interest. If you have any recommendations, please let me know. Cheers!

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?