All About Domestic Violence: Stop Now

man in gray crew neck long sleeve shirt standing beside woman in black crew neck shirt

Meski telah banyak memakan korban, namun kekerasan dalam rumah tangga tidak pernah surut menjadi pemberitaan. Belakangan ini, kabar mengenai kekerasan dalam rumah tangga semakin ramai diperbincangkan setelah berita mengenai seorang suami yang tega menyebarkan video istrinya sendiri yang sedang dipukuli tanpa memakai busana ke grup pesan sekolah anaknya di salah satu media komunikasi online. Pelaku juga mengancam beberapa guru dan orang tua lainnya karena dianggap membantu dan menyembunyikan istrinya yang kabur dari rumah.

Namun, sebenarnya apa sih kekerasan dalam rumah tangga itu? 

Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT merupakan setiap bentuk tindakan kekerasan  yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang merupakan anggota keluarganya. Kekerasan ini digunakan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya yang dirasa lebih lemah dengan tujuan menjadi sosok yang mendominasi dan mengontrol orang tersebut. Korban dari KDRT sebagian besar adalah perempuan, sebab berkembangnya budaya patriarki dan adanya ketimpangan relasi kekuasaan. 

Kenapa, ya,  orang melakukan kekerasan dalam rumah tangga?

Seringkali orang-orang, bahkan korban dari kekerasan rumah tangga, menganggap bahwa pelaku KDRT melakukan tindak kekerasannya karena kehilangan kendali atau kontrol. Akan tetapi pada kenyataanya, tindakan KDRT ini merupakan tindakan yang dipilih secara sadar untuk dilakukan oleh pelaku KDRT, lho, teman healing. Dengan melakukan tindakan kekerasan, pelaku KDRT akan merasa bahwa dirinya memiliki kontrol dan mampu mengendalikan orang lain. Selain itu, tindakan KDRT ini juga digunakan oleh beberapa pelaku untuk menahan agar pasangannya tidak berpaling dari dirinya dan memutuskan hubungan yang mereka jalin.

Terdapat pula faktor lainnya yang berpengaruh terhadap terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga, seperti memiliki keyakinan bahwa laki-laki lebih dominan dibandingkan perempuan. Selain itu, trauma masa kecil juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan KDRT, lho. Trauma masa kecil ini dapat terjadi karena pernah melihat atau bahkan menjadi korban KDRT secara langsung ketika masih kecil. Otak seorang anak yang mengalami KDRT akan merekam dan menyimpan memori tersebut. Selanjutnya, ketika sang anak telah dewasa, ia akan menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan menggunakan kekerasan seperti yang dilakukan oleh anggota keluarganya dahulu karena ia menganggap bahwa melakukan kekerasan adalah tindakan yang normal untuk dilakukan.

Memangnya apa saja bentuk kekerasan dalam rumah tangga?

Biasanya kata kekerasan identik dengan melakukan pemberontakkan secara fisik, teman healing. Tapi, nyatanya, kekerasan dalam rumah tangga memiliki banyak jenis dan tidak selalu hanya satu saja terjadinya pada korban.

  1. Kekerasan Psikologis dan Emosional

Secara psikologis dan emosional adalah jenis kekerasan yang biasanya kurang terlihat secara langsung namun sama bahkan bisa lebih berbahaya dengan jenis lainnya. Tujuan kekerasan jenis ini adalah melemahkan korban dengan membuatnya takut dan tidak berdaya. Bentuk kekerasannya termasuk merusak harga diri pasangan melalui kritik terus-menerus, melakukan intimidasi atau pemaksaan, melakukan pengancaman untuk menyakiti diri sendiri, pasangan, orang tua, maupun anak-anak, meremehkan kemampuan pasangan; pemanggilan nama dengan tidak sopan atau pelecehan verbal lainnya, merusak hubungan pasangan dengan anak-anak hingga membatasi pasangan melihat teman dan keluarganya sendiri. 

  1. Kekerasan Fisik

Jenis kekerasan yang paling umum diketahui adalah kekerasan fisik. Kekerasan fisik artinya setiap tindakan menyakiti atau mencoba menyakiti pasangan melalui serangan fisik yang jika parah dapat menyebabkan kematian. Bentuk kekerasan fisik bisa dengan memukul, menendang, mencubit, mendorong, menampar, menarik rambut/menjambak, menggigit, hingga menolak perawatan medis atau memaksa penggunaan alkohol dan/atau narkoba.

  1. Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual didefinisikan sebagai setiap perbuatan seksual yang sifatnya memaksa alias tanpa persetujuan dari korban. Bentuknya bisa berupa ancaman pada pasangannya untuk melakukan hubungan intim tanpa kehendaknya sendiri, melakukan hubungan seksual dengan cara-cara yang tidak wajar atau tidak disukai korban serta menjauhkan pasangan dari kebutuhan seksualnya.

  1. Kekerasan Ekonomi dan Finansial 

Kekerasan jenis ini juga masih tidak banyak orang yang menyadari sebab tidak terlihat seperti kekerasan. Kekerasan ekonomi dan finansial melibatkan setiap upaya membuat atau mencoba membuat pasangan bergantung secara finansial dengan mempertahankan kendali penuh atas sumber daya keuangan, menahan akses ke uang, dan/atau melarang pasangan untuk bekerja dengan alasan yang tidak masuk akal. 

  1. Kekerasan melalui Penguntitan

Siapa sangka menguntit termasuk kekerasan dalam rumah tangga? Tapi, nyatanya menguntit bisa dikatakan kekerasan karena adanya upaya mengontrol orang lain, atau dalam hal ini pasangan. Menguntit adalah setiap tindakan dimaksudkan untuk melecehkan, mengganggu, atau meneror korban. Kegiatan menguntit yang umum termasuk panggilan telepon berulang, surat dan pesan atau hadiah yang tidak diinginkan, pengawasan di tempat kerja, rumah dan tempat lain yang diketahui sering dikunjungi oleh korban. 

Bagaimana dampak yang terjadi akibat kekerasan dalam rumah tangga?

Tindak kekerasan di dalam rumah tangga nyatanya memberikan banyak sekali dampak negatif, baik bagi korban maupun anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga tersebut. Secara fisik, KDRT dapat menyebabkan luka-luka pada tubuh korban. Bahkan lebih parahnya lagi, KDRT yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian, lho, teman healing. Secara psikologis, KDRT ini dapat menyebabkan trauma, rasa cemas, bahkan depresi. KDRT juga sangat sering menyebabkan korbannya merasa rendah diri dan merasa bahwa dirinya tidak berharga lagi. 

Dampak dari kekerasan dalam rumah tangga pada anak-anak juga menjadi perhatian banyak pihak karena dampak yang diberikan sangatlah buruk. Anak-anak yang menjadi korban KDRT akan mempelajari perilaku kekerasan yang dilihatnya dan menganggap bahwa kekerasan merupakan hal yang normal untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Akibatnya, anak tersebut berpotensi untuk menjadi pelaku kekerasan ketika ia sudah dewasa nantinya.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

Jika kamu adalah korban, perlu diingat ya kalau ini semua bukan salahmu. Kamu bukanlah penanggung jawab dari kekerasan yang terjadi. Terbuka dan berceritalah dengan orang terdekatmu yang dapat kamu percayai untuk berbagi atas apa yang kamu rasakan. Tidak perlu ragu untuk menghubungi bantuan jika kamu membutuhkannya.

Jika kamu adalah saksi, dengarkan dan percaya terhadap cerita korban sebagai upaya untuk memberitahu mereka bahwa mereka tidak sendirian. Setelah korban sudah lebih stabil, usahakan untuk mengajaknya mencari dukungan ke tenaga profesional. Terus ekspresikan perhatian, tunjukkan dukungan, dan tawarkan rujukan ke sumber daya yang tersedia agar ia mampu bangkit nantinya

Seperti itulah gambaran kekerasan dalam rumah tangga, teman healing. Meski kerap kali ditutupi, tidak seharusnya dinormalisasi karena dampak yang diberikan sangatlah buruk. Perlu diketahui ya teman healing, bahwa setiap dari kita pantas mendapatkan cinta, perhatian dan penghargaan yang baik dari pasangan maupun anggota keluarga lainnya. No one deserves to be abused and it isn’t your fault.

Penulis: Rayza Ilfie Azkya Ashgarie dan Shafira Rahmadianti

Referensi

Huriyani, Y. (2018). Kekerasan dalam Rumah Tangga (kdrt): Persoalan Privat Yang Jadi Persoalan Publik. Jurnal Legislasi Indonesia, 5(3), 75-86.

What Is Domestic Abuse?. United Nations. Diakses 14 December 2021 melalui https://www.un.org/en/coronavirus/what-is-domestic-abuse

Joyful Heart Foundation. (2019). Effects of Domestic Violence. Retrieved from Joyful Heart Foundation: https://www.joyfulheartfoundation.org/learn/domestic-violence/effects-domestic-violence

Litner, J. (2021, September 30). What Causes Domestic Violence? Retrieved from PsychCentral: https://psychcentral.com/lib/what-causes-domestic-violence

New South Wales Government. (2019, September 24). The effects of domestic and family violence. Retrieved from NSW Government: Communities & Justice: https://www.facs.nsw.gov.au/domestic-violence/about/effects-of-dv

T, B. (2021, Februari 15). Why Domestic Abuse Happens. Retrieved from Verywell mind: https://www.verywellmind.com/domestic-abuse-why-do-they-do-it-62639

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Open chat
💬 Ada yang bisa kami bantu kak?
Hi Kak👋
Ada yang bisa kami bantu?